Suara tapak kaki kuda menemani perjalanan sunyi dan menyesakkan antara Cordelia dan Aeron. Jujur saja mereka belum pernah berbicara empat mata karena memang tidak ada urusan yang mengharuskan mereka melakukan itu. Karena itulah kini keduanya merasa canggung duduk berdua di kereta yang sempit ini.
Meskipun Cordelia cukup mengenal Aeron yang ada di novel, tapi tetap saja saat ini mereka asing. Tak ada topik yang bisa muncul di kepalanya untuk memecahkan keheningan ini. Selain itu tampaknya Duke juga tak ada niat untuk melakukannya.
"Seharusnya Anda tidak perlu sampai melakukan ini. Saya sudah berterima kasih karena Anda sudah menyiapkan kereta kuda untuk saya."
"Maaf, Lady. Tapi saya harus melakukan ini."
"Haah... padahal Anda pasti sedang sibuk."
"Saya baik-baik saja. Anda tidak perlu memikirkan itu."
Pembicaraan mereka berhenti begitu saja. Lagi-lagi keheningan melanda keduanya. Cordelia merutuk dalam hati karena dirinya yang tidak mempunyai kemampuan bersosial yang baik.
Kalo ada Eve pasti nggak bakalan canggung gini.
Cordelia tersenyum tipis kala teringat dengan sahabat satu-satunya itu. Ia menerka-nerka kira-kira apa yang akan dilakukan Everyl jika gadis itu ada di sini.
"Ah, kalau Eve tahu kita berdua disini, dia pasti marah besar."
"Ya?"
"Eh??"
Cordelia tersentak kaget kala menyadari hal yang ingin ia katakan dalam hati malah ia sebutkan dengan suara keras.
"Bukan apa-apa, Your Grace."
Mendengar hal itu, Duke yang daun telinganya entah sejak kapan memerah itu tiba-tiba mengusap tengkuk belakangnya. Ia mengalihkan pandangannya ke luar jendela sambil berdehem pelan.
"Saya tidak dalam hubungan yang seperti itu dengan lady Dalwood."
"Ya? Bagaimana Anda bisa tahu yang saya bicarakan adalah Everyl? Apa Anda tahu nama panggilan Everyl?"
"Y-ya? I-itu..."
Melihat Duke yang panik dan salah tingkah, Cordelia jadi semakin semangat untuk menggoda pria bersurai perak itu.
"Ah... ternyata hubungan kalian sudah sedekat itu..."
"B-bukan begitu..."
Sebenarnya Cordelia sudah tahu semuanya. Ia hanya berpura-pura tidak tahu semata-mata hanya untuk menggoda Aeron. Ekspresi malu-malu yang ditunjukkan oleh pria yang selalu berwajah datar itu terasa cukup menyegarkan, sayang sekali Everyl tidak melihatnya saat ini.
Coba aja di dunia ini ada handphone, aku bakalan video call-an sama Eve sekarang juga.
"Tidak apa-apa, Your Grace. Anda tidak perlu malu."
"Lady... tolong berhenti membicarakan itu. Saya mohon."
"Baiklah, saya tidak akan membicarakan itu lagi."
Aeron tampak sedikit lega setelah mendengar perkataan gadis itu. Ia menyandarkan sikunya ke jendela lalu memijit pelipisnya guna mengurangi rasa malu yang menyelimutinya saat ini.
"Omong-omong, Your Grace..."
Baru beberapa menit berlalu, Cordelia kembali membuka suara. Aeron tampak gelisah menantikan hal apalagi yang akan dibicarakan gadis itu. Ia berharap ini bukan tentang Everyl lagi.
"... Apa hubungan Anda dengan Helene?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EVELIA : Behind 'The Secret'
Fiksi Sejarah"Mari kita bertunangan, Your Grace" "Mari kita batalkan pertunangan ini, Your Highness" Kedua gadis yang berada dalam dua kondisi berbeda, membuat mereka bertindak tidak seperti 'diri' mereka sendiri. Ivana dan Adelia menyadari bahwa keduanya masuk...