CHAPTER 44

95 13 6
                                    

"Helene? Kenapa?"

"Lo ngerasa gak sih kalo sikap Helene jauh berbeda dari yang kita tau di novel. Seinget gue di novel diceritakan kalo Helene itu anak yang polos, baik, dan berhati suci. Tapi... setelah ngelihat secara langsung, gue jadi ragu. Dia suka menggiring opini orang buat menjatuhkan Cordelia."

"Gue setuju. Selama masuk ke tubuh ini aja gue udah berkali-kali jadi korban kalimat ambigunya."

"Tuh kan... gue jadi makin curiga. Gue ngerasa kalo Helene bukan orang yang baik."

"Iya kan!" Cordelia tiba-tiba berseru dengan suara keras.

"Sebenarnya gue juga udah lama mau cerita tentang ini, tapi selalu nggak ada timing yg pas buat cerita ke lo. Sebenarnya gue juga ngerasa ada yang aneh sama Helene. Dan ternyata ada banyak rahasia tentang dia yang nggak di-mention di novel."

"Rahasia?" Everyl mengernyit bingung.

"Dia sering keluar diam-diam. Dan gue nggak tau dia pergi ke mana. Dia kayak nyembunyiin sesuatu, tapi gue selalu gagal buat menyelidikinya."

Everyl terdiam beberapa saat mencerna informasi yang baru saja diberikan oleh sahabatnya itu. Ia tiba-tiba kembali teringat kejadian saat di pesta perayaan kelahiran 2nd prince dan princess.

"Astaga, gue hampir lupa. Sebenarnya ada kejadian yang bener-bener mengejutkan di pesta malam itu."

"Kejadian apa?"

"Gue berhasil pergokin Helene mau ngasih semacam obat atau ramuan ke PM."

"APA?! Trus gimana?"

"Gue berhasil gagalin rencana dia."

"Lo nggak ngasih tau PM soal itu?"

"Nggak bisa, Del. Gue nggak ada bukti. Jadi gue nggak bisa langsung nuduh dia sembarangan."

Cordelia tampak termenung memikirkan fakta yang baru saja ia ketahui. Ia tak menyangka sosok Helene akan melakukan hal seperti itu. Sebenarnya ramuan apa yang ingin ia berikan pada Putra Mahkota? Mungkinkah itu racun?

Bukan hanya Cordelia, di seberang sisi Everyl tampak juga sedang berpikir keras memikirkan alasan Helene melakukan semua hal yang janggal itu. Apakah gadis itu ingin membunuh Putra Mahkota? Tapi apa alasannya? Bukankah di dalam novel mereka saling mencintai.

Jika bukan racun, lantas itu ramuan apa? Mungkinkah...

"Ramuan pemikat?" Tanpa direncanakan, Cordelia dan Everyl menggumamkan hal yang sama. Bahkan keduanya pun terkejut akan hal itu.

"Eve, itu masuk akal, kan? Bisa jadi itu ramuan pemikat!"

"Iya! Ternyata mereka bukannya saling mencintai, tapi karena ramuan pemikat yang diberikan Helene!"

"Kalau begitu, kisah di novel itu... sepenuhnya bohong! Astaga, kita udah ditipu!!"

Cordelia mengerang frustasi. Ia sungguh tak mampu lagi memikirkan jalan cerita itu. Semuanya hal yang terjadi sudah melenceng jauh dari novel yang ia baca. Bagaimana bisa hal besar seperti itu tidak dimunculkan di novel? Sebenarnya novel macam apa yang sudah mereka masuki ini.

Di sisi lain, Everyl tampak masih memikirkan sesuatu. Sebenarnya ada hal yang ingin ia katakan pada sahabatnya itu, namun ia masih merasa ragu. Belum saatnya.

"Eve, kayaknya kita udah salah paham sama novel ini. Sekarang masa depan kita udah nggak jelas."

"Kita pasti bisa temuin jalan keluarnya. Tapi untuk sekarang, ada satu hal yang harus lo lakuin."

"Apa?"

"Hati-hati sama Helene. Gue ngerasa dia orang yang berbahaya. Gue juga memiliki dugaan tentang Helene." Everyl berujar dengan misterius membuat Cordelia mengernyitkan dahi penasaran.

EVELIA : Behind 'The Secret'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang