Bab 4

269 48 10
                                    

Follow & Vote yak-!!
.
~ 4  ••  "Orang nya aneh, suka bikin kesel ... cantik?" -Galileo Septian Adijaya.

Hingga .. saat malam Natal, Istrinya akhirnya dapat mengandung seorang anak lelaki. Yang kini bernama

"Nya ..! Nyonya .. ! Aden nya .. !" Art paruh baya itu tampak ngos-ngos - an, seperti baru habis lari dari halaman depan kediaman Adijaya.

Tak sadar jika keributan nya memotong pembicaraan Arisa dengan Mikha tadinya.

"Abang kenapa bi?" Tanya Arisa, yang tahu jika yang sedang dibahas adalah anak semata wayang nya.

"Itu .. hosshh .. den Leー"

Brakk!

"Abang pulang bun!" Suara pintu dibuka paksa langsung di barengi oleh suara pelaku nya.

Mikha penasaran dengan sosok lelaki keturunan Adijaya yang tak pernah ia lihat. Di dengar-dengar sih ganteng rupa nya.

"Hahh?! Muka Abang kenapa ?!!" Wajah Arisa langsung seperti tersengat listrik melihat wajah anak nya sudah babak belur. Ia langsung bangkit dari tempat duduk nya, berjalan ke arah anak nya yang baru saja muncul di ruang tamu.

Mikha yang tadinya membelakangi 'lelaki itu' langsung berbalik untuk melihat alasan dari ekspresi terkejut Arisa.

Namun ketika sudah melihat langsung, bahkan secara langsung juga berkontak mata dengan lelaki yang kerap di panggil 'abang' itu, bukan alasan dari wajah Arisa lagi yang menjadi fokus Mikha.

Bahkan kini seluruh tubuh nya seakan membeku.

".. Leo .."

".. Lo?!"

Ya, Galileo Septian Adijaya.

Arisa langsung menoleh kepada Mikha. Dan langsung menepuk pelan pundak anak nya.

"Yang sopan sama Mikha!" Tegur bunda nya. Leo mengernyit bingung pada bunda nya. Tak bisa kah mereka menjelaskan? Apa yang sedang terjadi? Apa gadis ini mengadu kan nya??

"Ngapain lo disini?" Sarkas Leo yang berfikir Mikha mengadukan nya.

Benar saja, Arisa langsung memelintir telinga anak nya itu.

"Aduhh!! Aduhh!! Lepasin bundaa .. !" Ringis Leo yang merasa pelintiran nya terlalu kuat, membuat telinga nya sakit.

"Sebelum minta maaf sama Mikha, terus rasain ini!"

"Arrghh! Maaf Mikha!" Tutur nya dengan suara membentak, membuat Mikha terlonjak kaget.

"Awwshh sakit bun!!" Ringis nya yang merasa bunda nya semakin memutar telinga nya.

"Itu membentak Abang! Sejak kapan bunda ajarin kamu kasar sama cewek?! Apalagi Mikha!"

".... ma-maaf Mik" cicit nya dengan suara pelan. Menahan malu luar biasa.

"Gitu dongー"

Leo langsung meninggalkan kedua perempuan itu. Menuju kamar nya di lantai 2.

Rumit. [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang