Bab 28

187 18 1
                                    

Sebelum nya aku pengen bilang makasih buat yang mau vote, meskipun hanya beberapa, but I'm still happy with the notification about the vote.

Lov u gess♥︎

"Ih pelan-pelan dong .. !" rengek Rasia pada Leo yang tampak tengah mengeja sesuatu untuk di tulis Rasia.

Leo meraup wajah nya kasar. Kenapa gadis ini lama sekali mencatat?!

"Udah gue aja yang kerjain makanya" Ujar Leo jengah.

"Gamau .. ! Kan aku udah bilang, aku tuh ga mau cuman numpang dalam kelompok!" Balas gadis itu dengan nada yang dibuat-buat.

Leo menghela nafas kasar dan akan kembali mengeja, tetapi getaran ponsel nya membuat nya menoleh.

"Cewek cantik😼"

Mikha menelepon nya? Ia memang sudah membaca chat Mikha, tetapi terlalu malas untuk membalas nya, karena gadis di depan nya itu terus-terusan mendesak nya.

"Cewek cantik? Cewek kamu?" Tanya gadis itu dengan nada polos nya. Leo menoleh sejenak sebelum menunduk malu.

"Hm" balas nya singkat. Nama kontak Mikha jelas saja bukan murni buatan nya. Mikha sendiri yang membuat di kontak nya. Ia juga terlalu malas untuk mengganti nya, karena baginya .. Mikha juga tidak .. jelek? Tidak bisa dibilang muka pas-pasan juga.

".. ya-yaudah ayo di lanjut dulu. Dia kan bisa nunggu nanti" ujar Rasia dengan tingkah polos nya.

Leo sedikit tak suka dengan kalimat itu, tetapi ia mengikuti. Karena tidak mau berlama-lama dengan gadis itu. Lagian Mikha juga suka mengusili nya kalau saat jam istirahat tidak bersama gadis itu.

Drttt .. drrtt .. !

Panggilan ketiga dari Mikha. Akhir nya Leo mengambil ponsel nya, hendak mengangkat nya. Tetapi pergerakan nya di tahan oleh gadis itu.

"Bentar lagi siap Leo .. Dia kan bisー"

"Lo ga lebih penting dari Mikha" Potong Leo yang langsung menarik kasar tangan nya sendiri. Dan bangkit, sedikit menjauh dari Rasia untuk mengangkat telepon itu.

"Le-Leo .. kamu dimana aja sih?! .. hiks .. ka-kamu jahat banget ya! .. hiks .."

Leo tersentak begitu menjawab telepon dari Mikha. Tangis gadis itu membuat nya khawatir. Apa gadis itu kembali di bully?

"Lo dimana?" Tanya nya dengan cemas.

".. toilet .. hiks .. Mikha di kun-kunciin .. hiks .."

"Gue kesana"

Tanpa mengatakan apa pun, Leo mematikan sambungan dan meninggalkan kelas begitu saja.

Tak butuh waktu lama, ia sudah di depan toilet wanita. Beberapa gadis yang ingin masuk menatap heran Leo. Tetapi Leo tidak peduli, ia langsung menerobos masuk ke dalam dan mendapati salah satu bilik di tahan gagang nya oleh tongkat kain pel.

Ia dapat mendengar suara tangisan Mikha. Tidak mau membuang banyak waktu, Leo langsung membuka pintu bilik itu.

Begitu pintu terbuka, ia dapat melihat Mikha yang sudah menangis keras dengan kedua tangan nya terus mengusap kasar kedua sisi pipi nya.

Lagi-lagi Leo tidak pusing dengan beberapa murid yang mulai masuk, menyaksikan kedua nya. Leo langsung memeluk erat gadis di depan nya. Menenangkan gadis itu, berulang kali mengusap lembut punggung itu.

Rumit. [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang