Bab 53

189 9 6
                                    

Gerald menggendong dua tas di bahu nya, lalu berjalan menuju ke arah luar rumah, di ikuti oleh mama nya dari belakang.

"Abang yakin?" Tanya Jessinta untuk kesekian kalinya. Gerald menoleh dan tertawa kecil. "Cuman empat hari ma" Balas nya, berusaha agar mama nya tidak khawatir pada diri nya. 

"Jadi kalian naik apa?" Tanya Jessinta kembali, mengikuti Gerald yang berjalan sampai depan pagar rumah.

"Em .. mobil ma. Mobil dia" balas Gerald kembali yang enggan menyebut Raksano dengan sebutan 'papa'. Jessinta mengangguk mengerti.

"Makasih ya anak gantengnya mama" tutur Jessinta yang menatap Gerald penuh kasih sayang. Gerald yang mendengar itu, akhirnya mengalihkan atensi nya dari ponsel nya, dan menatap sepenuhnya wanita hebat yang telah melahirkan dirinya.

Ahh benar kata Genta, mama nya sangat menyayangi nya. Hati nya terasa tersentil setiap kali melihat tatapan penuh sayang dari mama nya. Mama nya memang kurang memperhatikan Genta, dan ia tahu itu.

"Tolong kabari Genta ma, dia juga butuh mama" pinta Gerald dengan nada lembut nya.

Jessinta menghela nafas pelan.

"Kamu tahu dia dimana sekarang?" tanya Jessinta pada Gerald.

Memang setelah membuat keributan di cafe Arvino kemarin, Genta tidak pulang kerumah, ataupun mengabari. Sama sekali tidak ada kabar.

Gerald menggeleng lesu. Ia juga sangat khawatir pada kembaran nya itu. Gerald sedikit iri dengan Genta yang bisa bebas memperlakukan Mikha 'layaknya' dunia lelaki itu. Sedangkan dirinya?

Tin tinn!

Perhatian nya langsung teralihkan pada mobil Raksano yang baru tiba. Ia sedikit tertegun melihat Raksano yang membawa mobil nya sendiri tanpa supir.

"Abang pamit ya ma, kalo ada apa-apa langsung kabarin abang" tutur nya lembut lalu menyalam tangan Jessinta.

Tak lama dari itu, kedua nya pergi meninggalkan kediaman Alaskar menuju Jakarta. Gerald hanya bisa berharap, selama ia di Jakarta, tidak ada masalah di kota ini. Namun entah mengapa hati nya terus mengingat Mikha.

*****

Delvon tampak menikmati wajah Mikha yang terlelap, tampak teduh. Tidak menutupi kecantikan nya sama sekali. Ia mengangkat tangan nya, menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Mikha.

Ya, jika kalian mengira Delvon menyukai Mikha, itu benar. Delvon sudah menyukai Mikha sejak lama.

Lalu kenapa dia tidak mengejar Mikha? Ia baru menyadari itu Mikha saat baru-baru masuk SMA, dan saat itu Mikha sudah menjalin hubungan dengan Gerald. Delvon tau semua nya.

Dia juga tahu alasan mengapa Gerald cukup keras dengan Mikha. Delvon tidak bisa menyalahkan Gerald sepenuhnya, apalagi dirinya sendiri tidak bisa menjaga maupun membuat Mikha bahagia.

Delvon tahu seberapa besar cinta Mikha untuk Gerald. Namun terkadang Delvon terlalu kesal karena Mikha mengabaikan perasaan nya sendiri demi Gerald yang tampak acuh. Walau ia tahu, Gerald tidak sepenuhnya tidak peduli pada Mikha.

Alasan lain nya, yaitu karena keluarga Delvon sendiri tidak menerima dirinya dengan baik, ia takut Mikha akan terkena dampak buruk nya.

Delvon juga sejak SMP hingga SMA, cukup sering gonta-ganti pasangan, itu dikarenakan ia selalu berharap setidaknya ada gadis yang sama dewasa nya dengan Mikha, yang setara dengan kasta keluarga nya

Namun sejauh ini, memang tidak ada yang benar-benar seperti Mikha atau melebihi gadis di depan nya ini.

"Setidaknya jangan yang hanya tau nyakitin lo Mik, gue ikhlas" gumam nya dengan suara berbisik.

Bagaimana keduanya dapat begitu dekat?

FLASHBACK ON.

"Kenapa lo pura-pura baik sama gue? Bukan nya lo benci sama gue?" Tanya Mikha kala sadar dari pingsan nya, dan melihat Delvon yang tampak menunggu nya.

"Gue ga pura-pura baik, dan ya, gue benci lo" tukas Delvon dengan wajah datar nya.

Tadinya Delvon sempat membawa Mikha ke rumah gadis itu, namun karena tidak ada seorang pun di rumah Mikha, Delvon akhirnya membawa Mikha ke apartemen lelaki itu. Dia juga meminta bantuan layanan apartemen untuk membeli serta mengganti pakaian Mikha. 

Mikha sudah sadar dia dimana, dan Delvon juga langsung menjelaskan sebelum Mikha salah paham.

"Kalo memang benci sama gue, kenapa lo harus nolong gue?"

Delvon sempat terdiam, matanya senantiasa membalas tatapan Mikha.

"Karena gue suka sama lo" ujar nya masih dengan raut datar nya. Sementara Mikha yang mendengar itu, sempat terkejut.

Namun tentu saja Mikha tak begitu percaya. Ia jelas mengetahui bahwa Delvon memiliki segudang wanita-wanita nya.

"Gue ga akan pernah percaya sama lo"

"Gue ga minta lo percaya. Seharusnya lo berterima kasih karena gue ga biarin lo di mandiin hujan di trotoar" balas Delvon lalu beralih menatap nampan berisi makanan yang ada di atas nakas tepat di samping kasur nya.

Mikha tidak tahu saja, bahwa dia adalah gadis pertama yang memijak apartemen bahkan tidur di atas kasur King Size Delvon.

"Makan, kalo lo udah ngerasa baikan. Gue antar pulang" lalu Delvon meninggalkan Mikha sendiri dalam kamar itu.

FLASHBACK OFF.

Delvon bangkit dari tempat nya, ia tahu ini tidak benar. Berdekatan dengan Mikha dalam waktu lama hanya akan membuat rasa cinta nya semakin besar untuk Mikha.

Delvon berdiri lalu bergegas untuk meninggalkan kamar Mikha. Namun ia sempatkan untuk melihat wajah teduh itu sekali lagi.

"Tan, Delvon pamit pulang yah" tutur Delvon saat melihat keberadaan Jenita. Jenita segera menoleh dan menatap Delvon hangat. Jenita sangat bersyukur atas keberadaan Delvon akhir-akhir ini. Delvon bagai menggantikan peran nya selama Mikha di luar rumah, yaitu menjaga Mikha.

"Makasih banyak ya nak, kamu ga mau makan dulu?" tanya Jenita lembut.

"Gausah repot-repot tan, haha .. Delvon minta tolong boleh?"

Tentu saja Jenita menggangguk cepat. "Apa itu?" Tanya nya balik.

"Kalo Mikha keluar rumah, hubungin Delvon ya tan?"

Jenita terdiam sejenak. Walaupun Delvon terlihat baik, sejujurnya Jenita tidak ingin anak nya harus kembali menjalin hubungan dengan anak orang kaya mana pun.

"Iya .. kamu tenang aja"

"Yaudah Delvon pulang ya tan" Delvon menyalam tangan Jenita, lalu bergegas menuju arah luar rumah.  Namun panggilan Jenita membuat nya harus kembali berbalik.

".. Delvon, sebenarnya tante kurang setuju jika kamu menyimpan perasaan untuk anak tante. Tapi tolong jagain anak tante terus boleh? Mikha orang nya ga suka ngerepotin orang lain sekalipun dia butuh, tolongin jaga anak tante setiap saat boleh?"

Mendengar itu, Delvon sempat membatu di tempatnya. Segampang itu kah perasaannya di tebak? Dan mengapa Jenita tak menyetujui perasaan nya? Apa karena dirinya memiliki banyak mantan pacar? Tーtetapi dia tidak menyukai mereka semua!

"Jangan berfikir buruk, tante ga setuju bukan karena hal-hal mengenai diri kamu. Hanya tante ingin ketika Mikha memiliki hubungan selanjutnya, usia nya sudah cukup untuk hal yang lebih serius" jelas Jenita yang merasa Delvon tengah overthinking.

"Oーoh iya tan .. Delvon ga mikir aneh-aneh kok! Delvon bakal jagain Mikha terus, tante tenang aja!" Ujar Delvon selanjutnya. Lelaki itu menjadi lebih lega usai penjelasan Jenita lebih lanjut.

Jenita tersenyum lembut. Ia mengusap rambut Delvon dengan tatapan sayang nya, tidak sadar tubuh Delvon langsung menegang. Ini pertama kali nya figur seorang ibu memperlakukan nya seperti itu. Sedari kecil, ia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, atau bahkan dari oma nya.

"Tante boleh kasih kepercayaan sama kamu? Jangan sakiti Mikha seperti yang telah dilakukan Leo dan Gerald?"

SD : 29 Okt 2023.
Publish : 08 Des 2023.

Rumit. [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang