Bab 19

209 23 1
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok:)

"Mik .. gue mau putus"

Sepersekian detik itu juga senyum yang telah mengembang menghiasi wajah Mikha menjadi luntur. Mikha menatap gamang ke arah Gerald.

".. salah Mikha apa lagi Gerald?" lirik Mikha. Tatapan nya berubah kian menjadi sendu. Melihat tatapan yang Mikha lemparkan padanya, membuat Gerald membuang pandangan ke arah lain. Tak mau melihat ke arah Mikha.

"Mi-Mikha selalu ngikutin mau nya Gerald. Gerald nyuruh rahasiain hubungan kita, Mikha ikutin, Gerald suruh jaga jarak, Mikha lakuin, Gerald suruh jangan ngatur-ngatur, Mikha lakuin meskipun kadang Mikha ga suka Gerald deket sama cewe lain. Gerald cuekin Mikha juga oke .. apalagi salah Mikha .. ?" Suara Mikha terdengar bergetar saat mengucapkan kalimat terakhir nya. Sebelah tangan nya kini mencengkeram erat sisi rok nya.

Gerald mengusap wajah nya gusar. Ia sudah bisa membayangkan akan sesusah ini meminta putus pada gadis di depan nya. Tak dapat dipungkiri juga, hati nya terasa ngilu melihat pandangan Mikha. Inilah yang tak ia mau.

Ia tak mau harus ada yang tersakiti. Ia sadar ini salah nya dari awal. Oleh sebab itu, ini bukan pertama kalinya Gerald meminta hubungan mereka usai. Ini sudah menjadi kesekian kali nya dari setiap bulan nya Gerald meminta putus.

".. Mikha .. gue sadar, sampai kapan pun, gue cuman suka sama Angel. Lo tau kan gimana berarti nya posisi Angel di hidup gue? Gue ga mau lo harus sakit hati terus. Ayo move on dari gue!"

Bukan nya menjawab, Mikha malah hanya terdiam menatap Gerald dengan air mata yang mengalir dari pelupuk mata nya.

" .. gue butuh lo Rald" lirih Mikha kembali, nyaris berbisik. Suara nya seakan hilang.

"Engga Mik. Lo bukan butuh gue! Lo udah terlalu mengharapkan gue! Hati mana yang pengen luka? ga ada! Itu yang di maksud hati lo Mik"

Hening.

Gerald sibuk dengan pikiran nya. Mikha sibuk menenangkan hati nya yang kini sangat berantakan. Kalimat yang diucapkan Gerald sangat berpengaruh buat nya.

drrtt .. drtt .. !

"Angel"

Tanpa menunggu banyak waktu, Gerald langsung mengangkat telfon nya.

".. Daven .. aku ga tau salah aku sama kamu apa, tapi .. tolongin aku bisa? perut aku sakit banget"

"Gue kesana"

tut.

Gerald beralih menatap Mikha yang kini tengah menunduk dalam.

Rasanya tak mampu meninggalkan perempuan yang tampak begitu rapuh itu seorang diri. Apalagi diri nya yang membawa Mikha ke taman itu.

POG (Perkumpulan Orang Ganteng)

Gerald:
@Arvian @Ervandino lagi pada dmn?

Arvian:
acara ngumpul keluarga besar. sorry bet ya.
gue ga bisa keluar kek nya seharian
lo pada tau kan gmna kembaran gue sama opa gue kalo dh ketemu?
gue ga bakal di kasih keluar.

Ervandino:
sm. nyokap bokap gue berulah. gue disuruh ketemu sm anak kolega nya lagi.
kali ini anceman nya fasilitas. gue nyerah aja dehh.

Dalam hati Gerald kini tengah mengumpat. Kenapa begitu pas sekali timing nya?!

Haruskah Angga?! Ah Gerald sangat tidak suka dengan lelaki itu sekarang. Semenjak pemuda itu selalu menawarkan diri untuk mengantar Mikha pulang tiap hari, entah mengapa rasa tak suka muncul di hati Gerald.

Rumit. [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang