Bab 32

199 17 1
                                    

Cinta bukan hanya soal persetujuan kedua nya, tapi mengenai siap atau tidak nya kita untuk ke depan nya. Love is a potion that is very risky if it is mixed wrong
-Quote of this part-

"Davendra .. bangun yuk. Mandi, baru kita sarapan" Mama Gerald berniat membangun kan anak nya di hari Minggu ini. Gerald menggeliat gelisah, mencoba bangkit ke alam sadar nya. Lelaki itu memang tipe lelaki yang kalau mendengar suara mama nya sedikit saja, pasti akan di dilakukan.

Ia sangat menyayangi mama nya.

Setelah ia duduk dan bersandar pada kepala kasur, ia memperhatikan mama nya yang tampak sedang membersihkan beberapa pakaian kotor nya yang berserakan, membuka horden, mematikan lampu.

"Vendra denger, dua hari lalu dia datang kesini?" Tanya Gerald yang enggan menyebut langsung Ravikansyah dengan sebutan seharusnya.

"Makanya kamu mandi dulu. Entar di bawah mama jelasin"

Gerald menghela nafas pelan. Lalu bergegas mandi. Ia penasaran apa yang di ucapkan Ravikansyah pada mama nya.

Dengan pakaian casual setelah mandi, akhirnya Gerald turun ke lantai 1, untuk makan.

".. Jadi kenapa dia kemari ma?" Tanya Gerald di sela-sela makan nya.

"Itu .. teman satu sekolah kamu, anak rekan bisnis papa, mau tunangan malam ini" Jelas wanita paruh baya itu dengan nada lembut nya.

"Ck! Ribet banget" Gerald sebenarnya cape harus terus bersandiwara seperti ini. Tapi ia sadar, kalau ia memaksa mereka cerai, mau makan apa keluarga nya? Saudara mama nya, banyak yang tidak suka dengan mama nya.

Keluarga Ravikansyah, juga tidak terlalu akrab dengan nya dan mereka.

"Jadi mama bakal pigi sama dia?"

"Ada baik nya kamu juga ikut. Kalian satu sekolah kan?" Ujar mama nya. Gerald mengendikkan kedua bahu nya.

"Ga tau Vendra siapa yang mau tunangan. Bukan temen Vendra mungkin" Jawab Gerald.

"Ya walaupun ga terlalu deket. Ga ada salah nya datang kan?"

Gerald akhirnya setuju untuk ikut. Karena seperti nya yang bertunangan keluarga penting. Pasalnya Ravikansyah tidak pernah mau datang kalau marga keluarga itu tidak terlalu berdampak di bisnis pria itu.

"Oh iya. Kamu udah lama putus ya sama Mikha?" Tanya kembali wanita itu, membuat Gerald tanpa sadar menghentikan gerakan sendok nya.

"Gerald .. ayo putus .."

Gerald terdiam di tempat nya. 3 kata yang barusan di dengar nya membuat nya seperti tengah salah mendengar. Ia tidak percaya.

"Angel. Lo suka sama dia kan?" Mikha kembali mengeluarkan kalimat. Tapi ia hanya mampu diam.

"Lo ga ngerasa brengsek dengan semua ini?"

Gerald jelas melihat pandangan luka dari tatapan Mikha.

".. jangan hubungin gue lagi"

Setelah itu Mikha dengan kasar menjauhkan sebelah tangan nya agar gadis itu dapat pergi.

"Gausah bahas dia ma" ujar Gerald setelah lama terdiam.

"Mama denger kamu pacaran sama Angel ya? Teman kamu waktu kecil dulu?" Tanya Mama Gerald kembali. Gerald berdecak keras mendengar nya.

Rumit. [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang