Bab 5

262 44 1
                                    

Follow & Vote yakk-!!
.
~ 5 •• "Anak terdidik? Aku selalu dipaksa menjadi sempurna dan mengalah. Seakan diriku yang paling bodoh" -Galileo Septian Adijaya.

Ketika kembali ke kamar Leo, Mikha langsung membeku kaget. Bahkan nyaris menjatuhkan se-kantong es batu yang dibawa nya dari lantai 1. Bagaimana dirinya tidak kaget?! Kini Leo tengah berbaring dengan bertelanjang dada, sembari menutup mata nya.

Mikha berbalik badan, ingin meninggalkan Leo yang tampak nya tidak menyadari kehadiran nya.

Namun instruksi berikutnya dari Leo membuat nya kembali membeku.

"Lo ga mau tanggung jawab atas apa yang dilakukan cowo lo?"

"... apa lagi sih Leo. Kan aku dah obatin kamu!" Balas Mikha marah, namun tidak berani menatap ke arah Leo yang menatap nya tajam. Ia menatap lurus ke arah gorden yang terbuka lebar.

"Trus lebam gue? Ga mau tanggung jawab?"

Hening.

Mikha dengan berani menatap tajam ke arah Leo yang juga tengah menatap nya tajam.

"Manja banget! Lebam di muka aja ga bisa diatasi!" Ledek Mikha yang aslinya sangat marah.

".. bunー" baru saja Leo akan berteriak, Mikha buru-buru berlari kecil ke kasur Leo, dan menempel kan kantong es batu itu ke wajah Leo.

"Awwshh .. sakit Mikha!" Sentak Leo yang menerima sekantong es batu itu ke wajah nya dengan keras.

Mikha kembali membeku saat mendengar sentakan Leo. Ia terkejut, dan ... ingin menangis.

Cengeng? Itulah Mikha.

"... maaf" ujar Leo dengan suara nyaris berbisik melihat raut mutung Mikha. Mikha yang mendengar itu tak dapat membendung air mata nya.

Mikha langsung bergegas meninggalkan Leo. Namun dengan sigap Leo bangun dan tangan panjang nya menutup pintu lebih dulu.

Bruukk!

Baru saja membalikkan badan, ingin protes, Mikha malah kembali mengatupkan mulut nya. Saat merasakan seperti nya diri nya telah menabrak dada bidang Leo yang tengah telanjang.

Aroma parfum maskulin menguar memasuki indra penciuman Mikha dengan sangat pekat. Tak dapat dipungkiri, Mikha menyukai wangi tubuh Leo.

Leo yang melihat Mikha tak bereaksi tanpa sadar tersenyum kecil. Ia suka posisi ini.  Dimana Mikha seperti terasa nyaman dekat nya.

"Ck! Apa yang gue pikirin?!" Tepis Leo dalam hati, yang menyadari ada hal aneh dalam diri nya.

"Udah? Sekarang, obatin perut gue!"

Mikha tersentak dan menatap fokus perut sixpack Leo tanpa sadar.

"Astaga ..." cicit nya pelan, melihat banyak memar di perut lelaki itu. Tidak menyangka Gerald akan memukul sekeras ini.

"Kalau tadi Gerald itu bener-bener ga ada guna nya di gue, dia udah mati gue buat" ujar Leo yang merasakan marah saat mengingat tadi ia lebih banyak mengalah dan tidak terlalu membalas pukulan Gerald karena disengaja. Ia tahu, jika ia membalas Gerald saat itu, dan membuat keadaan lelaki itu parah, ia akan dalam masalah.

Rumit. [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang