Bab 31

203 16 4
                                    

"Oke, tapi harus siap hari ini juga. Kalo lo tetep lelet kerjain nya, gue kerjain sendiri" final Leo membuat Rasia tersenyum kegirangan.

Tadinya Leo akan ke kantin, tetapi langkah nya di tahan oleh Rasia. Gadis itu menanyakan praktek mereka yang 'kapan' akan di kerjakan bersama.

Seperti sebelum nya, Leo berkata akan mengerjakan nya seorang diri. Tetapi Rasia membantah dan berkata akan melapor pada guru jika Leo tidak mau bekerja sama. Itu membuat Leo sangat muak dengan gadis di depan nya. Tetapi mau tidak mau ia harus mengalah.

"Yaudah, kamu mau ke kantin kan? Bareng yuk!"

"Gue ga ada niatan jalan bareng lo" ketus Leo lalu langsung berbalik meninggalkan Rasia. Tapi gadis itu tidak menyerah, ia dengan berani nya menggandeng sebelah tangan Leo.

Mengingat sosok di sebelah nya adalah seorang gadis, akhirnya Leo diam saja, nanti ia akan menjelaskan pada Mikha bagaimana gila nya gadis ini.


Disisi lain, Mikha yang akan mengejutkan Leo dari belakang, harus menghentikan langkah nya saat melihat Leo di gandeng oleh perempuan lain.

"Dan kalau cewe terkaya sekalipun dateng di depan gue, selagi cewe itu bukan lo, gue ga bakal nikahin ataupun pacarin"

Mikha menghela nafas berat. Tidak mengatakan apa pun lagi, Mikha berbalik dan berjalan berlawanan arah dengan Leo. Tidak jadi bertemu lelaki itu.

Mikha memutuskan akan pergi ke taman belakang sekolah. Kalau di kelas, ia yakin Leo akan menyusul nya nanti.

Namun belum juga sampai, tangan nya langsung di tarik kasar oleh seseorang.

Saat Mikha ingin teriak, tidak ada suara yang keluar dari bibir nya, ia malah mematung melihat si pelaku. Gerald. Gerald mengunci pergerakan nya dengan kedua tangan yang bertumpu di kedua sisi nya.

'apes banget nasib gue. Ni orang siapa gue sih?' Batin Mikha yang tidak berani bersuara.

"Lo marah sama gue?" satu kalimat yang baru saja keluar dari bibir Gerald. Mikha tentu bingung dengan pertanyaan itu.

Apa maksud nya? Marah? Mengapa ia harus marah pada lelaki itu? Apa karena perkara pasangan praktek dansa? Bukan nya sudah terlalu basi untuk mempertanyakan itu? Lagi, kenapa se-serius itu?

".. e-enggak. Cuman praktek kok. Santai aja" Balas Mikha kaku. Bagaimana tidak kaku?! Jarak nya dengan Gerald kini sangat dekat. Apalagi kondisi sekitar yang sepi, membuat suasana semakin terasa gerah.

Gerald sedikit bingung dengan jawaban Mikha.

"Praktek?"

"I-iya .. lo bahas praktek dansa tadi kan?"

"Ck! Ga lucu Mik. Gue lagi serius" Kedua nya sama-sama terdiam. Mikha bingung dengan Gerald. Gerald sendiri menunggu kalimat selanjutnya dari Mikha.

"Lo ke kanak-kanakan tau ga? Kalo marah sama gue, yaudah maki aja! Jangan nempel-nempel sama cowo lain!" Ujar Gerald setelah lama terdiam.

"Gue bukan cemburu. Tapi itu Leo! Yang lo deketin itu Leo!" Mikha semakin tidak mengerti. Apa maksud lelaki itu?

"Lo .. ngomong apaan sih?" Mikha buka suara setelah cukup lama mencoba mencerna kalimat Gerald yang sama sekali ia tak mengerti.

".. dua minggu udah cukup kan? Sekarang ngomong sama gue, jangan diemin gue terus Mik. Lo kayak anak kecil" tuding Gerald lagi. Semakin membuat Mikha terlihat bodoh. Ia tidak mengerti!

Rumit. [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang