Bab 15

207 23 2
                                    

Follow & vote yak-!!
....

Aku harap kalian suka, dan semoga lebih baik daripada sebelum nya.
.
~ 15 •• "Kita ga akan berharga. Kalau bukan kita orang nya"ーMikhaella Fannyta.

"Aaaa makasih banyak Mikhaa!" Pekik Amleschine yang kini tengah berpelukan erat dengan Mikha. Tak terasa, mereka sudah tidak bertemu 4 bulan juga ternyata.

"Kenalin nih calon gue, Saputra"

Mikha dan pria yang katanya calon dari Amleschine akhirnya berjabatan tangan.

"Jaga kakak gue bener-bener ya bang. Jangan buat dia susah! Dia nikah bukan cari susah!"

"Hehh!" Tegur Amleschine mendengar nada ceplas-ceplos Mikha. Yang diakhiri ketawa kedua nya. Beberapa keluarga Adijaya yang melihat interaksi kedua nya menggeleng heran. Seperti saudara kandung. Tak salah Arisa memilih anak.

"Mikha belum ada cowo? Masa udah mau penaikan kelas tiga belum ada sih?" Goda oma Leo, atau lebih tepat nya orang tua dari seluruh keluarga Adijaya saat ini.

Oma Leo juga mengenal Mikha dengan baik.

".. belum ada oma hehe .. " Mikha menggaruk tengkuk leher nya yang tak gatal. Ingin membanggakan Gerald, tapi takut dikira berkhayal.

"Kalau ga ada, kenapa ga kepikiran sama Leo aja?" Sahut Tante Leo lainnya. Mengundang tanggapan ricuh.

".. ya bunda sama papa setuju-setuju aja sih" tutur Arisa membuka suara.

"Hahaha! Udah dikasih restu tu Mik!" Goda Amleschine. Beruntung Leo sedang di lantai 2, bergabung dengan sepupu laki-laki yang seumuran dengan lelaki itu.

"Isss ada-ada aja bunda!"

"Ya gapapa! Tante juga liatnya kalian cocok, ya kan opa?" Sahut Tante tadi. Opa Leo mengangguk singkat. Memang, seluruh keluarga Adijaya mengenal Mikha dengan baik terlepas dari status kasta yang berbeda.

Walaupun sedikit terusik dengan candaan mereka, Mikha merasa bahagia dikenal baik dengan keluarga besar Adijaya.

Ting!

Geraldmybf💐🖤
Y.

Mikha menghela nafas gusar. Tadi pagi ia melihat Gerald telah membaca pesan nya, buru-buru ia menanyakan keadaan lelaki itu, namun kini hanya dibalas "y".

Segitu tidak penting kah dirinya untuk Gerald?

Tak lama dari itu, Amleschine mengajak nya berbelanja di mall, menghabiskan waktu berdua sebelum menikah.

Tetapi, saat balik dari mall, bukan nya senang, ia malah terlihat lesu.

"Kamu cape ya?" Tanya Amleschine pada Mikha yang terlihat berbeda.

"Engga kok. Cuman kepikiran nanti kek nya ga bisa sering main-main bareng kakak lagi" balas Mikha bohong.

"Haha santai aja! Kakak gampang diajak kalau pasti!"

Nyatanya yang merubah mood nya adalah melihat keberadaan Gerald dengan cewe lain di mall itu.

Pertanyaan-pertanyaan negatif kini mulai menggerayangi pikiran nya. Dengan siapa Gerald? Apa itu alasan lelaki menghilang semalaman? Kenapa tadi Gerald tampak begitu bahagia? Dengan siapa lelaki itu sebenarnya?

Begitu banyak pertanyaan yang tidak bisa ia tahu langsung jawaban nya.

"Kak?"

"Ya?"

Rumit. [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang