Bab 37

176 18 22
                                    

~Happy Reading~

"Yaudah chicken maryland nya satu sama milkshake coklat nya dua" ujar Gerald pada pelayan yang berdiri di samping meja mereka.

"Ada lagi kak?" Tanya pelayan itu setelah mencatat pesanan Gerald sebelum nya.

"Ga ada" Jawab Gerald singkat saat melihat Mikha yang menggeleng kan kepala nya. Pelayan itu pun pergi.

Mereka kini singgah di sebuah cafe karena tadi Gerald bertanya pada Mikha, apakah gadis itu sudah sarapan atau belum, mendengar gadis itu belum sarapan, akhirnya Gerald singgah ke Cafe tanpa bertanya lagi.

Mikha sudah menolak untuk tidak memesan apa pun, karena ia memang sedang tidak ada uang. Belum lagi harga nya bikin Mikha elus dada. Tetapi seperti nya Gerald tidak mendengar penolakan dari Mikha.

Kemudian Gerald sibuk dengan ponsel nya. Sementara Mikha sibuk dengan pikiran nya.

'Sebanyak apa yang gue lupain? Kok rasanya ingatan gue ga bisa gue percaya. Siapa gue sih Gerald sebenarnya? Kalo emang dia pacar gue, kenapa dia ga pernah datang saat gue koma? Kenapa hanya ada Leo yang stay jaga gue?' Batin Mikha saat ini.

Sangat banyak, bahkan lebih dari itu pertanyaan yang menggerayangi pikiran Mikha. Ingatan nya pada Gerald masih terlalu abu-abu.

Gerald meletakkan ponsel nya lalu menatap Mikha yang menatap ke arah luar jendela. Tampak tidak menyadari sorot mata Gerald.

Flashback on.

"Anak mama semangat banget sekarang ya .. jadi sering senyum-senyum mama liat" Goda Jessintaー mama Gerald.

"Perasaan mama aja" balas Gerald acuh. Walau bibir nya melengkung, menciptakan senyum manis.

"Uh .. ada gelang baruu" Goda wanita cantik itu kembali pada Gerald. Sontak anak nya yang berseragam putih biru itu langsung menyembunyikan sebelah tangan nya.

Bahkan anak lelaki itu sedikit tertawa karena salting.

"Anak mama punya pacar yah?"

Malu-malu Gerald akhirnya menganggukkan kepala nya.

"Pasti cantik?"

Lagi-lagi remaja itu menganggukkan kepala nya.

"Cantik banget! Pintar lagi!" Seru Gerald dengan senyum nya.

"Hahaha .. kenalin dong"

"Nanti aja! Kalau Vendra udah besar, Vendra pasti kenalin ke mama. Mama pasti suka, dia baik banget sama Vendra!"

Flashback off.

Mulai hari itu, Gerald tidak henti-henti nya bercerita tentang Mikha pada Jessinta. Tetapi lelaki itu tidak pernah menyebutkan nama Mikha.

Gerald menunduk, rasa sesak kembali melanda nya.

'Maaf .. gue emang pengecut' batin Gerald yang hanya berani menyuarakan di dalam hatinya.

•••••

"Saya setuju untuk meneruskan perusahaan anda"

Tangis Jessinta sontak berhenti mendengar penuturan anak sulung nya itu. Raksano yang daritadi berkomat-kamit juga ikut menoleh tak percaya.

Jessinta berjalan tergopoh-gopoh ke arah Gerald. Memegang kuat kedua sisi lengan lelaki itu.

"Vendra .. nak .. jangan memaksain diri kamu .. lakuin apa yang kamu mau .. mama masih puー"

Rumit. [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang