Jika ingin menafsirkan kalimat atau kata yang pas, kita bisa memakai google atau kamus. Tapi .. dengan apa kita harus menafsirkan tatapan?
•
•Seperti pagi sebelum nya, pagi ini pun begitu. Mikha menganggap semalam itu hanya mimpi. Ia percaya pada Leo, tidak mungkin lelaki itu berbohong padanya. Mungkin karena terlalu sering mendengar tentang Gerald di sekolah, membuat nya memimpi kan lelaki itu. Walau sebenarnya ia tidak terlalu memikirkan Gerald.
"Mama pulang jam berapaan nak?" Tanya Arisa pada Mikha yang baru duduk.
"Em .. jam setengah tiga bun" Jawab Mikha setelah mengingat kembali percakapan mama nya kemarin malam."Berarti nanti pulang sekolah, kesini dulu apa langsung pulang?"
"Kesini dulu ambil barang Mikha. Baru pulang" Arisa mengangguk kecil menanggapi balasan Mikha. Sebenarnya ia masih mau Mikha tetap menginap, tetapi ia juga sadar, Mikha bukan anak kandung nya. Lagi Mikha masih mempunyai orangtua.
"Cobain dehh! Enak ga?" Arisa dengan antusias menyuapi Mikha se-sendok soto yang dibuat nya.
Baru saja akan memberikan pujian, tiba-tiba kepala Mikha dilanda sakit yang luar biasa rasanya.
"Ini makan dulu" Terlihat Gerald yang menyuapkan se-sendok sop padanya. Ia tersenyum manis melihat nya, sebelum menerima suapan itu.
"Makasih"
"Ribet amat lo sakit" cibir Gerald yang tetap menyuapi Mikha hingga makanan nya tandas.
Seperti nya .. saat itu mereka di uks.
"Mikha kamu kenapa?!" Seakan ditarik kembali pada kenyataan, sakit di kepala Mikha berangsur hilang. Tapi kepala nya sedikit pusing.
Ia menolehkan kepala nya, menatap Arisa yang tidak bisa menyembunyikan rasa khawatir nya. Di sebelah kanan nya juga ada Marvendo yang menatap nya dengan pandangan yang sama dengan istri nya.
Leo? Lelaki itu tetap di tempat nya. Tapi tatapan nya tidak sedikit pun teralih dari gadis itu.
".. Mikha .. agak pusing tiba-tiba bun" alasan nya. Ia memutuskan untuk memendam apa yang barusan dirasakan nya itu. Apa mungkin ia sedang berhalusinasi? Ada apa sebenarnya dengan dirinya?
"Yaudah kamu gausah masuk hari ini. Biar Leo yang nyampein ke wali kelas" Usul Arisa.
"Engga usah bun. Mikha masuk aja, Mikha ga kenapa-napa kok, cuman pusing dikit aja"
"Kamu serius? Gapapa loh kalo ambil ijin sakit sehari aja" Tanya Arisa kurang yakin.
"Iya gapapa bunda .. ! Ntar kalo Mikha kenapa-napa, Mikha call Leo" Ujar Mikha lagi, berharap Arisa berhasil diyakini.
Arisa menatap ke arah anak semata wayang nya.
"Hm. Abang jagain" ujar Leo yang mengerti arti tatapan bunda nya.
Beberapa saat setelah itu, kedua nya pamit untuk berangkat ke sekolah. Tetapi Leo menyuruh Mikha masuk duluan ke mobil. Dia ingin berbicara sebentar dengan Marvendo.
"Gimana pa?" Tanya Leo begitu Mikha sudah keluar.
"Seperti permintaan kamu. Keluarga Azrini udah bangkrut. Mereka bahkan tidak punya tempat tinggal saat ini" balas Marvendo yang mengerti maksud anak nya.
"Makasih pa. Kalo gitu Leo pamit"
"Hm. Papa percaya sama kamu"
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit. [HIATUS]
General Fiction🍌UPDATE DUA KALI SEMINGGU🍌 Mikha. Nama yang dikenal se-SMA Wismagama. Bukan karena prestasi yang selalu di capai nya, tetapi ia dikenal sebagai 'gadis tidak tahu malu yang selalu mengejar pentolan sekolah nya'. Mikha selalu mengabaikan tanggapan b...