Enjoying~~~
Bel istirahat sudah berbunyi dari beberapa menit lalu, tetapi Mikha masih duduk di tempat nya, seakan menunggu sesuatu. Netra nya berfokus pada murid-murid yang mulai meninggalkan kelas.
'Mikha beneran ga punya temen?' Batin nya yang merasa sedikit kecewa.
Setelah kelas agak sepi, Mikha hanya diam menatap kedua kaki nya, berharap Leo menjemput nya.
Brakk.
Mikha terlonjak kaget saat tiba-tiba meja nya di gebrak keras oleh salah satu siswa yang tentu nya Mikha tidak mengetahui itu siapa.
".. kemana aja sih Mik?! Duhh kangen nih gue!" Ujar pemuda itu yang langsung duduk di bangku kosong di samping Mikha.
Mikha meneliti wajah tampan itu. Rasanya tak asing, tapi ia tak ingat itu siapa.
"Diem mulu. Lo kemana aja seminggu an ini?"
'Arvino' Batin Mikha yang memperhatikan nametag pemuda itu.
".. gue kecelakaan" ujar Mikha setelah terdiam lama. Arvino tampak membeku sejenak, sebelum akhirnya heboh sendiri.
"a-apa lo yang luka Mik? Kok ga kabarin gue? Mana? Mana yang lukー"
Arvino kembali membeku saat Mikha menepis tangan nya yang memegang sebelah bahu Mikha.
"So .. ry. Tapi gue gapapa kok, cuman butuh istirahat aja kemarin" ujar Mikha canggung. Arvino menggaruk tengkuk nya yang gatal, sedikit heran dengan Mikha yang 'agak aneh' menurut nya.
"Temenin gue ke kantin boleh?" Tanya Mikha ragu. Ia masih ragu bisa mempercayakan Arvino atau tidak. Namun sedetik kemudian, keraguan nya hilang karena Arvino yang tersenyum lebar, terlihat tulus.
"Yuk!"
Tidak butuh waktu lama, akhirnya kedua nya sampai di kantin yang begitu ramai. Baru saja Mikha ingin mencari Leo, badan nya terhuyung ke samping karena Arvino yang menarik nya ke salah satu meja yang sudah ramai.
'Temen-temen Arvino?! Gila! Ngapain Mikha dibawa?!' Batin Mikha ingin sekali menjerit. Mikha pikir ia bisa mempercayakan Arvino.
"Eh? Mik? Kemana aja lo seminggu?!" Sambut Angga tanpa bisa di tahan lagi. Seminggu tidak melihat Mikha, hidup nya juga merasa sepi.
"Sakit" balas Mikha yang tak mau mendapat perhatian lebih dari mereka yang tidak diingat nya. Ia sungguh risih.
Sementara itu, Arvino menatap ke arah Mikha. 'Mengapa Mikha mesti berbohong?' Batin nya heran. Meski memang Mikha tidak sepenuh nya bohong, karena sakit ia dirawat di rumah sakit bukan?
"Sakー" baru aja akan bertanya, kalimat Angga dipotong oleh Ervandino
"Hari ini giliran lo yang mesen Ngga"
Akhirnya dengan kesal Angga menuruti perkataan Ervandino.
"lo pesen apa Mik?" Tanya Angga pada Mikha. Karena mereka sendiri akan memesan makanan yang biasa mereka beli.
"Mm .. gue nanti aja pesen sendiri"
"Loh kok gitu Mik? Emang nunggu saha?" Tanya Angga penasaran.
"Temen" Arvino langsung menatap Mikha disamping nya, ingin bertanya siapa itu, karena setahu nya Mikha tak punya teman selain mereka. Tetapi ia kembali harus menahan diri karena perlakuan Mikha yang berbeda di kelas tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit. [HIATUS]
Ficção Geral🍌UPDATE DUA KALI SEMINGGU🍌 Mikha. Nama yang dikenal se-SMA Wismagama. Bukan karena prestasi yang selalu di capai nya, tetapi ia dikenal sebagai 'gadis tidak tahu malu yang selalu mengejar pentolan sekolah nya'. Mikha selalu mengabaikan tanggapan b...