Ara dan teman-temannya sedang asik bermain di rooftop sekolah, tidak jarang mereka misuh-misuh karena game yang mereka mainkan.
"Ih adel anjing ke kiri tolol." ucap olla.
"Sabar dong bangsat." ucap adel.
"Flo ikutin gua sini." ucap ara.
"Bentar ra ada mus.."
Brak!!
"Anjing babi setan." ucap olla, adel dan ara ketika pintu rooftop dibuka kasar oleh seseorang.
"Ngapain lo kesini?" tanya olla.
"Gua ada urusan sama ara." jawabnya.
"Ga ga, ara lagi sibuk sama kita." ucap adel.
"Heh perkedel gosong ini penting makanya gua mau pinjem ara." ucap ashel.
"Sialan lo cel masa gua dikatain perkedel gosong." ucap adel.
"Ada perlu apa lo?" giliran ara yang bertanya.
Ashel menghampiri mereka berempat.
"Chika mau nanyain soal basket sama lo, lo ada free time kapan?" tanya ashel.
"Ga ada." jawab ara.
"Pfftt." ketiga teman ara menahan tawanya kala ara menjawab cepat dan singkat.
Ashel melirik mereka bertiga dan menatapnya tajam.
"Diem ga lo pada." ucap ashel.
"Bhahaha nt cel nt." ucap olla tertawa terbahak-bahak.
"Tapi nanti malem bisa sih di cafe biasa." ucap ara.
"Beneran?" ara mengangguk.
"Sama mereka juga soalnya gua mau nongkrong." ucap ara menunjuk ketiga temannya.
Ashel memutar bola matanya malas, apalagi melihat wajah olla yang sangat tengil.
"Oke gapapa, jam berapa?"
"7." ashel mengangguk.
"Dah sana pergi lo." usir olla.
"Y mau, thanks ra." ara mengangguk.
"Bye feses." ucap ashel kemudian berlari kecil meninggalkan mereka.
"Sialan si acelia babilonia." gumam olla.
Ara melirik jam tangannya.
"Balik kelas ga?" tanya ara.
"Boleh deh gabut juga gua maen game mulu sekali-kali rajin lah." ucap adel tertawa.
Ara berdiri terlebih dahulu dan berjalan meninggalkan ketiga temannya.
"Anying dia yang ngajakin, kita yang ditinggal dasar tembok napas." ucap olla.
"Dah dah ayo." ucap flora.
Mereka berempat turun dati rooftop melalui tangga yang sebelumnya dilewati oleh ashel.
Olla dan adel celingak-celinguk karena takut ketahuan oleh guru atau OSIS.
"Tenang aja kalo ada yang nanya kita bilang aja abis dari toilet." bisik flora.
"Untung arah toilet sama rooftop sama." ucap olla.
Ara berjalan didepan mereka dengan tangan yang dimasukkan kedalam rok abu-abunya.
Tatapannya tidak pernah berubah, selalu datar dan acuh dengan lingkungan sekitar.
Ara cs memasuki kelas dan untung saja dunia sedang berpihak pada mereka karena kelas sedang jamkos.
KAMU SEDANG MEMBACA
To the moon [chikara]
Fanfiction⚠️WARNING⚠️ - GXG AREA!! - no baper, cuma cerita!! - 17+ jangan bawa-bawa cerita ini ke member, ini cuma cerita karangan author. thanks.