Tinggal satu hari lagi ara cs akan berangkat ke bali, hari ini mereka sengaja akan pulang sore karena harus mempersiapkan beberapa keperluan.
"Ra ini bola mau dibawa berapa?" tanya gita.
"Bawa lima atau enam aja git." ucap ara.
Ada raisha dan indira juga disana, tentunya mereka menunggu ara cs.
"Ra." panggil chika.
"Kenapa chik?"
"Buat jersey cadangan bawa berapa?" tanya chika.
"Boleh gua liat dulu ga jerseynya? soalnya coach beli beda-beda." chika mengangguk dan membawakan kantong besar berisi jersey.
"Sha, boleh minta tolong bantuin chika ga?"
"Boleh dong, aku samperin dia dulu ya." ara mengangguk.
Ara kembali memompa beberapa bola yang akan dibawa.
"Sini kak aku bantu." ucap raisha.
Chika cukup kaget karena kedatangan raisha yang tiba-tiba.
"Eh maaf kak bikin kaget hehe." ucap raisha.
"Gapapa kok, jadi bantuin?" raisha mengangguk.
"Bentar kak, aku boleh tanya sesuatu?" tanya raisha.
"Boleh."
"Kakak siapanya kak ara?" chika terdiam tak tahu harus menjawab apa padahal ia dan ara tak ada apa-apa.
"Lupain aja kak, ayo takut ditunggu sama kak ara nya." chika mengangguk.
Keduanya menghampiri ara dengan membawa tumpukan jersey.
"Sayang ini jerseynya." ucap raisha lembut.
Chika semakin dibuat diam dengan panggilan raisha pada ara barusan.
"Thank you, sini kita liat bareng-bareng." raisha pun duduk didekat ara.
"Indira dimana?" tanya ara.
"Tuh bantuin kak olla beresin jaring." ara mengangguk.
"Chik duduk sini." chika hanya mengangguk dan duduk didekat ara.
Ketiganya melihat-lihat jersey cadangan yang akan dibawa.
"Bagusnya yang mana?" tanya ara.
"Gimana kalo putih aja ra?" saran chika.
"Iya bagusan putih kak." lanjut raisha.
Ara mengangguk. "Oke putih."
Ara cs sudah selesai dengan pekerjaannya dan kini mereka sedang berada di kantin. Untungnya kantin sekolah masih buka sampai sore.
"Chik, balik sama siapa?" tanya adel.
"Hai chik." sapa seorang lelaki.
Ara cs menatap tak suka pada lelaki yang dikenal sebagai musuh terbesar ara.
"Udah beres jadi babu mereka?" tanyanya.
"Heh jaga omongan lo ya anjing." sahut olla.
Flora menepuk-nepuk pundak olla.
"Jangan didenger." bisik flora.
Lelaki itu terkekeh geli melihat ara cs yang memberontak.
"Jov, jangan bilang kaya gitu." ucap chika.
Argantara Jovanda, lelaki yang dulu sempat ribut besar dengan ara dan tentu lebih nakal dari ara, ia bahkan pernah membuat satu sekolah membenci ara karena ara yang memiliki kedekatan dengan beberapa perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
To the moon [chikara]
Fanfiction⚠️WARNING⚠️ - GXG AREA!! - no baper, cuma cerita!! - 17+ jangan bawa-bawa cerita ini ke member, ini cuma cerita karangan author. thanks.