#27

4.5K 442 21
                                    


warning area!!!

























































































Pagi hari dikamar ara, chika sudah bangun lebih dulu dan sekarang ia sedang merias wajahnya.

Ia melirik ara dari cermin, ia tersenyum tipis mengingat malam tadi ara memeluknya tanpa sadar.

"Lucu banget sih." gumamnya.

Chika berjalan dan membuat gorden kamar ara, cahaya matahari masuk membuat wajah ara silau.

"Enghh." gumam ara kemudian menaikkan kembali selimut tebalnya.

"Ara bangun." ucap chika sedikit mengguncang tubuh ara.

"Ngantuk ah nanti aja." ucapnya dengan suara khas bangun tidur.

"Bangun ra, kamu ada latihan pagi hari ini." ucap chika.

Bukannya bangun, gadis dibalik selimut itu malah tidak menggubris ucapan chika.

Chika mendekatkan wajahnya.

"Ara sayang bangun." bisik chika.

Ara langsung membuka selimutnya dan wajahnya langsung berhadapan dengan wajah cantik chika.

"Bangun ya udah pagi." ucap chika lembut diiringi gummy smile.

Seakan terhipnotis, ara mengangguk patuh.

"Bagus, aku tunggu di balkon." ara mengangguk dan membiarkan chika menuju balkon.

Ara memegang dadanya yang merasa berdetak kencang.

"Anjing degdegan banget di senyumin chika." gumamnya.

Ara pun memutuskan untuk mencuci mukanya saja, karena ia ada janji dengan teman-temannya untuk berolahraga di gym room pagi ini.

Setelah selesai mencuci wajah dan bergantian pakaian, ara menghampiri chika yang asik berdiri di balkon menikmati matahari pagi.

"Ya tuhan, ini kalo gua nikah sama chika kayanya bakal begini tiap pagi."

"Indah banget ciptaan mu tuhan."

Ara bergumam dalam hati melihat chika dari belakang dengan dress putih bunga-bunga.

Ara berjalan mendekati gadis cantik itu, ntah keberanian dari mana ara langsung memeluk chika dari belakang membuat chika terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ara berjalan mendekati gadis cantik itu, ntah keberanian dari mana ara langsung memeluk chika dari belakang membuat chika terkejut.

"Ngagetin aja." gumamnya, ara hanya terkekeh.

Ara mencium pundak chika yang terekspos kemudian dagunya bertengger di pundak gadis cantik itu.

"Kenapa ara?" tanya chika, ara hanya menggeleng.

To the moon [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang