#22

5K 419 4
                                        

Setelah malam itu antara chika dan ara kembali dekat tapi ara tetap menjaga jarak karena ia takut hal yang sama terulang.

Ara juga sudah memberitahu teman-temannya termasuk raisha soal chika, mereka tidak keberatan sama sekali.

"Sha, kamu mau ikut ke bali?" tanya ara.

"Hah emang ada apaan kok tiba-tiba aku diajak ke bali gini?"

Ara lupa tidak memberitahu raisha soal keberangkatannya ke bali beberapa hari lagi.

"Ada tanding basket disana, chika sama gita ikut kamu mau ikut ga?"

"Nanti aku kesana sama siapa?" tanya raisha.

"Sama mama aku kebetulan mama ikut." jawab ara.

"Nanti deh aku bilang mami dulu, kalo dibolehin aku ikut." ara mengangguk.

Ara dan raisha sedang berada di taman sekolah. Hari ini semua kelas jam kosong karena gurunya rapat.

"Kak, aku pengen ikut cheers tapi kayanya udah telat ga sih?" tanya raisha.

"Iya lah udah telat, tapi boleh sih ikutan lagi juga masih ada beberapa bulan sebelum kakak lengser." jelas ara.

"Aku boleh ikut cheers? disana kan ada kak chika." ara terkekeh.

"Ya gapapa dong, ikutan aja ga bakal di gigit kok sama chika."

"Kamu sama chika tuh sama ya, sama-sama khawatir."

Raisha menautkan alisnya. Apa maksudnya ara sama-sama khawatir?

"Chika takut kalo aku sama dia, kamu marah. Terus kamu takut sama chika." ucap ara diiringi tawa renyah.

"Yee mana ada aku takut, aku cuman ga enak sama kak chika." ucap raisha.

"Ga enak kenapa?"

"Ya ga enak aku sering banget sama kak ara sedangkan sama kak chika kaya orang asing." jelas raisha.

Ara mengangguk pelan, ia mengerti sekarang maksud raisha.

"Kakak kan pernah bilang kalo kakak sama dia cuman sedikit jaga jarak aja." raisha mengangguk.

"Iya aku tau, aku paham."

"Maksudnya tuh kakak kan ngizinin dia buat bersaing sama aku, coba deh kasih dia sedikit ruang buat selangkah lebih deket sama kakak." ucap raisha.

Ara menengadahkan kepalanya menatap langit dan menghembuskan nafasnya.

"Kakak takut hal yang sama keulang sham" gumam ara.

"Iya tau tapi kalo ga dicoba kita ga akan tau kak." ucap raisha.

Sepertinya gadis didekatnya ini sangat ingin sekali ia dan chika kembali.

"Kamu mau kakak balik sama dia?" tanya ara.

"Kamu mau kakak sakit lagi?"

"Kamu mau kakak hancur lagi? hm?"

Raisha terdiam, matanya ditatap lekat oleh ara.

"Aku ga mau kakak pergi dari aku." gumam raisha.

"Tapi kalo takdir balikin kakak ke kak chika , aku ga bisa apa-apa." lanjut raisha.

Ara tersenyum tipis, ia mengelus pelan puncak kepala raisha.

"Kamu bakal sedih ga kalo kakak sama dia?" tanya ara, raisha mengangguk lemah.

"Sini peluk kakak." ara merentangkan tangannya.

Dengan cepat raisha memeluk erat tubuh ara. Keduanya menikmati angin yang meniup menerpa kulit mereka.




To the moon [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang