#15

5.1K 473 30
                                        

Hari kedua camping ceria di jogja. Hari ini seluruh siswa dibagi kelompok untuk mencari kayu api unggun untuk malam nanti.

Seperti biasa ara cs selalu bersama, kemudian chika cs dibantu oleh vivi, indira bersama teman-teman kelasnya.

"Kita berpencar aja ga sih? zee olla ke kiri, gua flora ke kanan, ara ke atas gimana?" saran adel.

"Boleh, eh ra lo gapapa sendirian?" tanya zee, ara mengangguk.

"Gapapa santai aja siapa tau lebih banyak diatas." ara sedikit tertawa.

"Yauda yok langsung."

Mereka pun langsung berpencar ke tempat yang sudah dibagi-bagi. Olla dan zee sibuk sekali memungut ranting ranting yang ada dibawah, begitupun adel dan flora mengambil beberapa ranting besar yang berjatuhan.

Sementara ara, ia tetap berjalan tanpa mencari ranting. Ia akan berterimakasih pada adel karena tidak bersama siapapun keatas.

Ia menikmati semilir angin sore ini, sebelumnya ada hujan jadi jalanan cukup licin tapi untungnya ara memakai sepatu gunung jadi kecil kemungkinan ia akan terjatuh.

Tak terasa ternyata ara berjalan sudah cukup jauh, ia memutuskan untuk duduk sebentar dibawah pohon besar. Saat sedang duduk meluruskan kaki, ia mendengar suara yang tak asing di telinganya.

"Aahh..." desah seseorang.

Ara semakin menguatkan pendengarannya takut ia salah dengar.

"Sshh k-kak..." ara mengepalkan tangannya.

Ia mulai mendekati sumber suara takut jika bukan suara orang yang ia kenal.


Deg!

"Shit." gumam ara.

Ara melihat dengan mata kepalanya sendiri dibelakang pohon.

"Ternyata ini alasan lo nampar gua chika." lirih ara.

Sedangkan ditempat yang dilihat oleh ara, chika dan vivi sedang asik bercumbu.

"Ngghh ssttt..." chika terus mendesah kala bibir vivi menyentuh area sensitifnya.

"Call my name baby." bisik vivi.

Chika mendesahkan nama vivi terus menerus. Mereka tidak tahu tempat untuk melakukan hal itu, namun keduanya juga sangat menikmati.

Kembali pada ara, ia sudah pergi dari sana dengan gontai. Ia meninggalkan tempat chika dan vivi dengan dada yang sesak, air matanya terus turun, tak peduli siapapun yang melihatnya menangis.

"S-sakit chik." gumamnya.

Saat akan turun, ia melewati tempat pertama ia dan teman-temannya berkumpul tadi, dan disana ada zee dan olla yang sudah selesai memungut ranting.

Mereka yang melihat ara seperti orang yang buru-buru langsung menghampiri ara.

"Ra!" panggil zee.

Ara menoleh sebentar, keadaannya sangat kacau dan itu membuat kedua temannya khawatir.

"Ara, lo kenapa ra?" tanya olla khawatir.

"S-sakit." lirihnya.

Sepanjang jalan ia terus melirih sakit dan sakit, begitupun pada temannya.

"Kita ke tenda ya, zee lo bawa kayunya agak banyak gapapa?" zee mengangguk.

"Gapapa santai, bawa dulu ara ke tenda tenangin dulu dia." olla langsung membawa ara ke tenda diikuti oleh zee dibelakangnya.

Bersamaan dengan perginya zee, olla dan ara tak lama adel dan flora bertemu dengan chika dan vivi.

"Eh, kalian dari atas?" tanya flora.

To the moon [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang