Sudah mau tiga bulan ara berada di italia, dan selama tiga bulan itu pula ara disibukkan dengan banyak pekerjaan kantor ataupun kuliah.
Hari ini ara dan zee berencana akan mengunjungi proyek kantor yang sedang berjalan, kebetulan tempat proyek tersebut dari mansion tidak terlalu jauh.
"Udah siap ra?" tanya zee.
Ara sedikit merapihkan rompinya.
"Udah, gas lah." zee mengangguk.
Keduanya berjalan menuju sepeda listrik yang baru dibeli beberapa hari lalu.
"Zoy, lo yang baca maps ya gua ga bisa bada maps soalnya." ucap ara sambil tersenyum tak bersalah.
"Iyeiye." ucap zee.
Keduanya mengayuh sepeda menuju proyek yang ada di maps. Kebetulan beberapa karyawan yang mereka utus sudah berada di proyek tersebut.
Selama perjalanan keduanya menikmati musik yang ada di airpods masing-masing.
Ah iya, sudah hampir dua minggu ara jarang memberi kabar pada chika karena kesibukannya yang sangat padat, terkadang chika akan menanyakan ara lewat zee, atau spam chat dan telpon.
Kurang lebih 15 menit keduanya sudah sampai di proyek milik kantor ara.
"Bujet gede bener proyeknya." gumam ara.
"Ini mah belum seberapa kali ra, lo belum liat aja proyek yang keempat." ucap zee.
"Dah yuk masuk." lanjut zee sambil berjalan diikuti oleh ara.
Keduanya mengambil helm proyek sebagai safety.
"Hi, I'm Jefry as field manager of this project." ucap seorang lelaki yang lebih tinggi dari keduanya.
Zee menjabat tangan jefry sambil tersenyum.
"I'm zee and this is my sister zahra, you can call her ara." ucap zee, ara pun menjabat tangan jefry.
"Can you speak Indonesia?" tanya ara.
"Sure, little by little." jawab jefry.
"Jadi bagaimana perkembangan proyek kedua ini?" tanya zee.
"So far, second proyek kali ini be better nona." ucap jefry dengan bahasa campurannya.
Ketiganya berjalan mengelilingi proyek.
"Semuanya berjalan lancar?" tanya ara.
"Ya nona, semuanya lancar." jawab jefry.
Sementara itu pukul 2 siang di Indonesia, seorang gadis cantik yang rambutnya sudah tidak pirang lagi sedang sibuk dengan tugas-tugasnya.
"Halo." sapa seorang lelaki yang sangat gencar mendekatinya.
"Eh, hai kak." ucap chika.
Rafa, lelaki itu duduk didekat chika. Sialnya chika hanya sendiri di kantin, seharusnya ia meminta olla atau flora untuk menemaninya tadi tapi ia malah menolak.
"Nugas?" chika mengangguk.
"Ga kerasa ya udah tiga bulan aja kamu disini." ucap rafa.
Chika hanya tersenyum kikuk.
"Kak rafa ga masuk kelas?" tanya chika.
"Ngga, kebetulan lagi ga ada dosen." jawab rafa, chika hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Btw nanti pulang bareng aku lagi ya?" tanya rafa.
Hampir lupa, selama berkuliah chika selalu di paksa oleh rafa untuk berangkat dan pulang bersama, padahal chika sudah menolak mati-matian tapi lelaki itu selalu mengancam dengan hal-hal diluar nalar.
"Eum, maaf banget kak buat hari ini aku ga bisa bareng dulu ya." ucap chika hati-hati.
"Kenapa?" tanya rafa dengan nada yang sudah berbeda.
"Aku ada urusan pribadi kak." jawab chika.
"Biar aku anter ya." chika menggeleng.
"Ga usah kak makasih, aku bareng sama olla flora dan adel aja." ucap chika.
Pucuk dicinta ulang pun tiba, tiga nama yang disebut chika pun datang.
"Chik." panggil adel.
"Udah nugasnya?" tanya flora.
Chika langsung membereskan buku-bukunya.
"Kalian mau kemana?" tanya rafa.
"Ada keperluan kak dan lo ga harus tau soal ini." ucap olla.
"Gua harus tau lah, gua kan calon pacar chika." ucap rafa dengan pedenya.
Olla dan adel saling tatap.
"Ga salah lo?" tanya adel, rafa menggeleng dengan angkuh.
"Baru calon kan? bisa lah ya batasin privasi orang." skak flora.
"Dah yuk guys." ucap chika langsung mendorong ketiga temannya itu.
Sedangkan rafa kesal karena ucapan ketiga manusia tadi.
"Sialan banget bocah." gumamnya.
"Liat aja, abis ini kalian bakal tunduk sama gua. Gua harus menangin taruhan itu pokoknya dan gua harus dapet chika."
Setelahnya ia pergi dari kantin.
"Lo kenapa bisa sama si rafa, chik?" tanya adel.
"Ga tau dia nyamperin, orang awalnya juga gua sendirian." jawab chika.
Chika dan ara cs kini sedang berada di perjalanan menuju rumah ara.
"Udah hubungin mama shani?" tanya flora.
"Udah flo." jawab chika.
"Dia ga nitip apa-apa gitu? atau lagi ngidam apa gitu?" tanya olla.
"Kagak, kayanya mama shani adem ayem aja selama hamil." ucap adel.
"Eh btw ara tau belum kalo mama shani hamil lagi?" tanya olla.
Chika menggeleng. "Dia ga tau sama sekali, terakhir komunikasi sama gua ngomongin soal kegiatan masing-masing."
"Gua penasaran deh reaksi ara nanti gimana pas adeknya lahir." ucap adel.
"Paling pundung dikit, gapapa lah punya adek juga simulasi punya anak sama chika." ucap olla.
***
haii!!!
dikit-dikit dulu ya gezzz
doain aja biar gua banyak ide dan tidak stuck hehehe
lop i gez
TBC~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
To the moon [chikara]
Фанфик⚠️WARNING⚠️ - GXG AREA!! - no baper, cuma cerita!! - 17+ jangan bawa-bawa cerita ini ke member, ini cuma cerita karangan author. thanks.