Setelah pertandingan kemarin, tim ara dinyatakan menang di babak final setelah melawan tiga SMA.
Mereka semua belum kembali ke jakarta karena shani yang meminta untuk liburan terlebih dahulu, para orang tua setuju namun dengan syarat istri mereka menyusul dan mereka menyewa villa lain.
Berbagai pertimbangan shani dan gracio akhirnya keduanya juga setuju, shani dan gracio juga memutuskan untuk ke mansion lain karema ingin menikmati waktu berdua.
Di mansion ara ini hanya ada chika saja, sedangkan teman-temannya berada di villa-villa yang tak jauh dari mansion.
Pagi ini ara sudah duduk santai dengan kaki selonjoran di ruang musik, ia menunggu chika mengambil sarapan karena kakinya masih belum bisa digerakkan.
"Si shani sama si gracio kenapa malah pindah mansion sih, gua curiga mereka bakal bikin anak lagi." gumamnya.
Sebenarnya ara ingin bersantai di game room tapi chika hanya bisa membopongnya sampai ke ruang musik saja.
"Ara." panggil chika.
"Chik, bodyguard gua udah pada datang belum?" tanya ara.
"Belum, kenapa? kamu ada keperluan?" ara mengangguk.
"Gua pengen pindah chik." ucap ara.
"Pindah kemana?" chika pun duduk didekat ara sambil menyimpan nampan berisi sandwich.
"Pengen ke game room tapi takut lo ga kuat bopong gua." gumam ara.
"Kita tunggu sebentar lagi aja gapapa kan ra? aku ga bohong, aku ga kuat kalo ke game room." ucap chika.
Ara mengangguk kecil. "Maaf chik."
"Gapapa, nih sambil sarapan ya." ara mengambil sandwich yang diberikan oleh chika.
Ia merasa bosan karena tak ada teman-temannya, ara suka jika berdua dengan chika tapi ia merasa canggung juga jika berlama-lama.
"C-chik." panggil ara.
"Kenapa ra?" tanya chika.
"Mau nambah lagi?" ara langsung menggeleng.
"Mau susu." ucap ara.
"Susu?" ara mengangguk seperti anak kecil.
Entah pikiran apa itu tapi chika merasa ara mesum padanya.
"IH ARA!" teriak chika sambil memukuli pundak ara.
"Aduh aduhh sakit chik apaan sih." ara meringis mendapat pukulan dari chika.
"Kamu yang apaan kok mesum banget sih?!" sarkas chika.
Ara melotot, apa maksudnya?
"Gua mesum? maksud lo?" tanya ara.
"Iya itu kamu minta susu sama aku mana liatnya begitu lagi dasar mesum." ucap chika.
"Anj." umpat ara.
"Heh! gua ga mesum ya anjir, lo aja tuh yg sus." ucap ara membela diri.
"Gua cuman minta susu yang ada di nampan bukan anu chika." ara mengusap kasat wajahnya.
Chika langsung terdiam, ah sial sekarang ia malu sendiri karena ucapannya yang sus dan menuduh ara mesum.
Chika mengambil gelas berisi susu dan memberikannya pada ara, ara menatap datar pada chika.
"Lo kangen ya di sentuh gua hm?" bisik ara.
Chika melotot menatap ara, sekarang ara benar-benar mesum.
"A-ara jangan macem-macem ya." gumam chika.
Ara tersenyum smirk, ia meletakkan gelasnya yang sudah kosong dan tangannya mengelus pipi chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
To the moon [chikara]
Fanfic⚠️WARNING⚠️ - GXG AREA!! - no baper, cuma cerita!! - 17+ jangan bawa-bawa cerita ini ke member, ini cuma cerita karangan author. thanks.