#21

4.9K 443 15
                                        

Malam hari setelah ara pulang dari kantor beberapa menit lalu, kini ia sedang belajar untuk ulangan harian besok.

Saat sedang asik menulis ia mendapat chat line dari chika.

"Tumben ngechat duluan." gumam ara.

Ara tersenyum simpul ternyata gadis yang memiliki gummy smile itu mengajaknya bertemu malam ini.

"Pake baju apa ya gua." gumamnya.

Ya, ia sudah menyetujui ajakan chika kemudian setelah itu ia izin pada raisha untuk keluar bertemu chika.

Ara beranjak dari duduknya dan memilih-milih baju yang akan dipakainya malam ini.

Ia bergegas membersihkan dirinya karena setelah pulang dati kantor tadi ia tidak langsung mandi. Selesai mandi ara langsung siap-siap.

Malam ini ara memakai crop top hitam dibalut jaket bomber yang terlihat besar di badannya, jeans hitam, sepatu putih dan topi putih.

Ia turun menemui kedua orang tuanya yang sedang bersantai di ruang keluarga.

"Ma, pa." panggil ara.

"Mau kemana dek?" tanya gracio.

"Mau ketemu temen dulu di cafe depan." ucap ara.

"Naik apa sayang?" tanya shani.

"Naik sepeda boleh ga? sekalian abis itu sepedaan sama dia ke sudirman." ucap ara.

Shani dan gracio saling pandang, tak biasanya ara ingin bersepeda di malam hari apalagi jarak rumahnya dengan sudirman cukup jauh.

"Boleh sih tapi nanti kamu pulang gimana?" tanya gracio.

"Paling ara tidur di kantor pa atau nanti pulang ke apartemen aja." ucap ara.

"Yauda boleh, hati-hati ya ga boleh nakal kamu." ara hormat.

"Siap bos."

"Ada uang jajan ga?" tanya gracio.

Ara tak menjawab hanya menampilkan senyum menyebalkan.

"Mau minta nih sama papa." ucap ara kemudian menjulurkan tangannya kedepan gracio.

Gracio memberikan beberapa lembar uang berwarna merah.

"Sekalian buat tiga hari kedepan."

"Kalo kurang minta mama aja." lanjut gracio.

"Siap pa, makasih ya."

"Yauda adek berangkat dulu takut dia udah nunggu." pamit ara.

"Hati-hati ya sayang."

"Iya ma." ara mencium tangan gracio dan shani.

Setelah itu ia menuju garasi untuk mengeluarkan sepeda lipat hitam yang dibelikan oleh om nya.

"Mang punten gerbang." ucap ara pada satpam.

"Euleuh meni wangi pisan, mau kemana non?"

"Adek mau ke depan mang, nitip rumah ya kalo ada apa-apa calling calling aja."

"Siap non, hati-hati non."

Ara meninggalkan pekarangan rumahnya menuju cafe yang berada tepat didepan komplek perumahan.

Komplek perumahannya tidak terlalu sepi, sepanjang jalan ia menyapa beberapa orang yang ia kenali. Mulai dari satpam komplek, bu rw, tetangga-tetangga, anak-anak yang nongkrong dan bapak-bapak setempat.

Keluarga ara terkenal dengan keramahannya di komplek itu, apalagi shani sangat terkenal dengan keanggunannya dikalangan ibu-ibu komplek.

"Cup." panggil ara pada pemuda bernama ucup.

To the moon [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang