Setelah permainan yang cukup panjang dan menguras tenaga, ara dan chika kini sedang makan malam. Mereka sengaja tidak meminta asisten rumah tangga untuk memasak karena mereka ingin junk food.
Selama makan, ara tak henti-hentinya melirik chika yang terlihat lebih cantik dari biasanya.
"Makin makin aja buatan gua." gumam ara dalam hati.
Sedangkan chika tak menyadari ara selalu menatapnya, ia terlalu menikmati makanan malam ini.
"Kamu mau nyobain ini ga ra?" tanya chika.
"Apaan?"
"Kulit babi."
Chika menyodorkan kulit babi pada ara.
"Chik, kan gua ga boleh makan ini." ucap ara sedih.
"Yah, iyaya aku lupa ara maaf." gumam chika.
Ara tersenyum tipis. "Gapapa."
Selesai makan, keduanya menuju ruang kerja ara. Sebelumnya ara hanya pamit tapi karena chika ingin ikut jadi lah ara mengiyakan.
"Lo baca buku atau rebahan aja terserah, gua mau beresin kerjaan dulu." ucap ara, chika mengangguk polos bak anak kecil.
Ara mengelus puncak kepala chika kemudian berlalu menuju meja kerjanya.
"Sial, bisa-bisanya orang itu bawa kabur duit kantor." gumam ara sambil melihat foto seseorang di ponselnya.
Baru saja gracio mengirimkan foto salah satu karyawan yang membawa kabur uang perusahaan pada ara.
"Gua haris dapetin orang ini lusa." gumam ara.
Setelahnya ia langsung membetulkan beberapa laporan yang salah dan data-data perusahaan yang di manipulasi oleh karyawan tadi.
Sedangkan chika, ia sibuk mencari-cari buku di rak buku lantai dua.
"Ih pusing banget ga ketemu-ketemu." gumamnya.
"Lagian kenapa sih ara punya ruang kerja segede ini." keluh chika.
Ia bosan jika harus menunggu ara yang sibuk dengan pekerjaannya, jadi ia memutuskan untuk berkeliling mencari buku tapi buku yang ia cari belum juga ketemu.
"Araa." panggil chika.
"Kenapa?" tanya ara dari bawah sana.
"Ga ada novel atau buku yang menarik ya?" tanya chika.
Ara mendongak menatap gadis cantik itu.
"Ada kok, lo mau nyari buku apa?" tanya ara.
"Pengen baca novel yang romance ara." ara mengangguk.
Ia berdiri dari duduknya dan menghampiri chika yang berada diatas.
Chika memanyunkan bibirnya karena kesal sendiri.
"Kenapa sih manyun manyun gitu bibirnya." ucap ara terkekeh.
"Kesel bukunya ga ketemu." keluh chika.
"Ada sayang nih gua cariin ya, mau novel romance kan?" chika mengangguk.
"Oke, tunggu disini ya." chika kembali mengangguk.
Ara mulai mencari beberapa novel romantis untuk chika agar gadis itu anteng dan tidak rewel.
"Nah ketemu, emang matanya aja yang minus." gumam ara.
Ara kembali menghampiri chika dengan beberapa novel yang ada ditangannya.
Ia ikut berjongkok disamping chika.
"Nih novelnya." ucap ara.
Chika tersenyum senang, matanya terlihat berbinar ketika novel yang ia cari akhirnya ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
To the moon [chikara]
Fanfiction⚠️WARNING⚠️ - GXG AREA!! - no baper, cuma cerita!! - 17+ jangan bawa-bawa cerita ini ke member, ini cuma cerita karangan author. thanks.