#68

3K 312 19
                                        

Bulan terus berganti, ara dan chika juga terkadang saling komunikasi tapi tak begitu lama karena ara harus kembali pada pekerjaannya.

Hari yang ditunggu-tunggu yaitu tujuh bulan kandungan shani, dimana hari ini juga ara sedang dalam perjalanan menuju Indonesia, mereka sengaja merahasiakan berita akan diadakannya pengajian tujuh bulanan agar ara tidak tantrum kalau kata olla.

"Ada yang kurang ga ma?" tanya adel yang kebagian menjadi seksi konsumsi.

"Oiya del tolong ambilin kue kue yang baru di mobil ya, soalnya itu baru banget datang." adel mengangguk dan meninggalkan dapur.

Sementara itu olla dan flora, mereka membantu art membereskan ruang tengah.

"Flo kata gua lo jangan diujung dah ntar malah kejepit anjir." ucap olla dengan nad ngegasnya.

"Biasa aja kali ngasih taunya." ucap flora.

"Non non udah ya jangan berantem kita beresin ini dulu." ucap art.

Semuanya cukup sibuk hari ini, hanya kurang chika dan teman-temannya saja. Chika cs belum datang karena masih harus membeli beberapa kekurangan, sedangkan chika akan menjemput ara dan zee di bandara.






























Sekitar pukul 12 siang, ara dan zee tiba di bandara Soekarno-Hatta. Seperti saat awal keberangkatan, keduanya dikawal beberapa bodyguard.

"Tumben banget mama nyuruh kita balik ya zoy." ucap ara, zee hanya mengangguk saja.

Sebenarnya zee sudah tau bahwa shani sedang hamil lagi, tapi zee tidak memberitahu ara atas perintah shani dan gracio.

"Oleh-oleh buat mama udah kan zoy?" zee kembali mengangguk.

"Btw, kemarin lo beli perlengkapan bayi buat siapa?" tanya ara.

"Buat tante gua, kebetulan lagi hamidun jadi sebagai keponakan yang berbakti gua beliin perlengkapan bayi." ucap zee dengan santai tanpa menimbulkan kecurigaan.

"Eh ra, itu chika." ucap zee.

Keduanya melihat chika yang sedang fokus memainkan ponselnya.

"Chik." panggil zee, chika mendongak dan langsung memeluk erat tubuh ara.

"Ih aku kangen banget sama kamu ara." ucap chika.

Ara tersenyum dan membalas pelukan hangat chika.

"Aku lebih kangen sama kamu."

Zee memutar bola matanya malas, kenapa ia selalu ada diantara orang-orang bucin dan menyebalkan.

"Om, bawa kopernya ke mobil aja." ucap zee pad bodyguard nya.

Chika melepaskan pelukannya dengan ara dan menatap zee.

"Apa kabar zoy?" tanya chika.

"Baik kok, gimana kuliah lo lancar kan?" chika mengangguk.

"Langsung balik yuk." ucap ara.

Chika menggandeng tangan ara dan mengangguk.

"Yuk."

Ara dan chika berjalan di depan sedangkan zee dibelakang mereka. Zee hanya menatap tajam pada kedua orang didepannya ini.

Seharusnya ia mengiyakan ucapan chika kemarin untuk mengajak marsha juga.

"Tau gini gua bawa si bule italia." gumam zee.

Ketiganya berjalan menuju mobil ara yang dibawa oleh chika.

"Zoy, lo yang bawa ya gua sama chika dibelakang." ucap ara.

Zee dengan pasrah mengangguk, percuma ia membantah pun keduanya sudah duduk manis dibelakang.

To the moon [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang