Plak!
Gracio menampar ara cukup keras. Chika menutup mulutnya tak percaya.
"Kenapa baru pulang zahra?" tanya gracio dengan nada dingin.
Ara tak menjawab, ia masih merasakan panas di pipinya. Ini bukan pertama kalinya gracio menampar ara, sudah kesekian kalinya.
"JAWAB SAYA ZAHRA!" bentak gracio.
"Ara nginep di tempat indy pa." ucap ara.
"Ada hubungan apa kamu sama dia?" tanya gracio.
"Ara ga ada hubungan apa-apa pa sama dia, kita cuman temen deket." ucap ara.
Gracio melempar bukti foto pada ara, chika memungut satu foto yang sangat jelas ada muka ara bersama gadis lain disana.
"ITU YANG DINAMAKAN TEMAN?!" bentak gracio lagi.
"Papa apa-apaan sih nguntit mulu, ara risih tau ga diikutin mulu sama anak buah papa."
"Saya melakukan ini demi kamu dan hubungan kamu dengan chika."
"Tau apa papa soal hubungan aku sama chika?"
"Bahkan papa ga tau sehancur apa chika dibelakang kalian. DIA ITU PELACUR PA!" teriak ara.
"JAGA BAHASA KAMU ZAHRA!" teriak shani dari arah tangga.
Ia berjalan mendekati chika yang sudah terdiam karena kata-kata ara.
"Chika tidak serusak kamu zahra, dia bahkan lebih baik dari gadis yang kamu tiduri tadi malam." ucap shani sengit.
Ara tersenyum remeh.
"Lebih baik? chika lebih baik dari indy? atau chika lebih baik dari misel?" ara tertawa terbahak-bahak.
"KALIAN INI KETIPU SAMA SIKAP MANIS DIA!" ucap ara menunjuk chika.
"DIA LEBIH RUSAK DARI INDY, BAHKAN MISEL LEBIH BAIK DARI CHIKA!!"
"Ara ga habis pikir kok bisa kalian marahin ara tanpa liat dulu siapa yang lebih rusak dari tokoh yang kalian bicarakan itu."
Gracio menarik kerah baju ara.
"Jaga ucapan kamu zahra, saya tidak pernah mengajarkan ucapan-ucapan kotor seperti itu." ucap gracio tepat didepan wajah ara.
"Ara cuman ngasih tau kebusukan chika sama kalian." ucap ara tak kalah sengit.
Bugh!
Gracio berhasil menendang perut ara.
"ARA!" teriak chika, ia melepaskan pelukan shani dan menghampiri ara yang tersungkur akibat tendangan gracio.
"K-kamu g-gapapa ara?" tanya chika.
"Lepas, gua gapapa dan lo ga perlu sok kasian sama gua." ucap ara.
Chika mengernyit, bukan karena perkataan ara tapi karena bau alkohol yang menyengat dari mulut ara.
"Kamu mabok ara?" tanya chika.
"Tau apa lo tentang gua? hah?"
"Kamu mabok ara, kamu masih dalam keadaan mabok."
Chika menggoyang-goyangkan tubuh ara guna menyadarkan gadis itu.
"Lepas." ara mendorong tubuh chika cukup kuat.
Gracio menghampiri ara yang masih terduduk dilantai, ia menarik kasar tangan ara dan membawanya ke tengah rumah.
"Ambilkan alatnya ben." perintah gracio.
Beni mengangguk dan mengambil rotan panjang lalu ia berikan pada gracio.
"PAPA JANGAN PA!!" teriak chika kemudian ia berlari menghampiri gracio dan ara.

KAMU SEDANG MEMBACA
To the moon [chikara]
Фанфик⚠️WARNING⚠️ - GXG AREA!! - no baper, cuma cerita!! - 17+ jangan bawa-bawa cerita ini ke member, ini cuma cerita karangan author. thanks.