Ara dan zee sedang sibuk dengan beberapa pekerjaan yang dikirim oleh perusahaan yang berada di italia, keduanya dibantu oleh rey untuk menyelesaikan sedikit demi sedikit pekerjaannya.
"Laper banget gua, makanan kita udah jadi belum sih rey?" tanya ara.
"Sepertinya sudah nona." jawab rey.
"Permisi nona, tuan sarapan sudah siap." ucap carina.
"Nah pas banget, zoy makan dulu yok." ajak ara.
Zee menutup laptopnya dan mengangguk.
Hanya ara dan zee yang makan di meja makan, sedangkan para bodyguard dan asisten rumah tangga sengaja memisahkan diri.
"Kita mau ke kampus dulu atau ke kantor dulu ra?" tanya zee.
"Kayanya lebih enak ke kampus dulu sih baru pulangnya ke kantor." ucap ara.
Ara sangat menikmati makanan yang dimasak oleh maid nya.
"Btw gua penasaran deh zoy, maid kita itu mahasiswa atau gimana ya. Soalnya masih pada muda banget ga sih?" zee mengangguk setuju.
"Bener, gua juga penasaran banget." ucap zee.
"Nanti deh kita tanya langsung aja." ucap ara.
Keduanya sudah selesai sarapan lalu kembali berkutat dengan laptop sambil menunggu agak siangan untuk mengabari keluarga di Indonesia.
Keduanya juga disuguhi makanan ringan dan minum oleh ketiga maid nya.
"Makasih berta." ucap zee, berta pun tersenyum.
"Makasih ya enrica." ucap ara.
"Eh iya, kalo kapan-kapan kita ngobrol sama kalian bisa ga?" tanya zee.
Enrica dan berta saling tatap.
"Eum, kami tidak enak nona dengan yang lainnya." ucap berta.
"Gapapa, kita ngobrol santai aja nanti bareng carina sana rey juga." ucap ara.
"Boleh nona, kapanpun anda mau kami siap." ucap enrica, ara dan zee tersenyum senang.
"Yasuda kami permisi nona." ucap berta.
Seperginya enrica dan berta, ara dan zee kembali menatap layar laptop.
Sementara itu di Indonesia, seorang gadis cantik yang beranjak dewasa dengan pakaian yang selalu memikat banyak orang sedang berjalan begitu santai di lorong kampusnya, ah tidak tapi calon kampus.
Ia dan teman-temannya baru saja melakukan pendaftaran untuk masuk kampus ternama ini.
Banyak sekali pasang mata yang memperhatikan keempat gadis cantik itu.
Rambut mereka yang tergerai dan tertiup angin membuat aura kecantikannya semakin bertambah.
"Eh, chik udah dikabarin sama ara belum?" tanya marsha.
"Belum, kayanya dia lagi istirahat disana atau lagi sibuk. Lo sendiri udah dikabarin sama zee?" marsha menggeleng.
"Cie ldr cie." ledek freya, chika dan marsha kompak menatap tajam pada freya.
"Doi kalian pada nunggu dimana?" tanya chika.
"Mereka nunggu di kantin." ucap ashel.
"Mau kesana? sekalian gua juga mau ngobrol sama adel soal projek perusahaan ara." ucap chika, ketiga temannya mengangguk.
"Ayo deh." merek pun bergegas menuju kantin umum.
Kembali lagi pada ara dan zee yang sekarang sudah selesai dengan pekerjaannya, keduanya kini malah bermain game.
KAMU SEDANG MEMBACA
To the moon [chikara]
أدب الهواة⚠️WARNING⚠️ - GXG AREA!! - no baper, cuma cerita!! - 17+ jangan bawa-bawa cerita ini ke member, ini cuma cerita karangan author. thanks.