#4

6.2K 578 7
                                        

Sesuai perjanjian, ara cs dan ashel sudah berada di cafe. Mereka sedang menunggu chika, katanya ia masih dijalan.

"Pesen dulu aja cel." ucap ara, ashel mengangguk dan memesan makanan serta makanan untuknya dan chika.

"Temen lo suka seafood emang?" tanya ara.

"Banget, cinta mati dia sama seafood." ucap ashel.

"Nanti lo balik sama si dudul aja ya gua ga bisa nganterin." ucap ara.

"Ada kerjaan lagi ra?" tanya adel, ara mengangguk.

Sebelumnya ara diwanti-wanti oleh papanya agar tak pulang terlalu malam karena ada beberapa berkas yang harus ia pelajari.

"Temen lo udah nyampe mana?" tanya ara.

"Didepan katanya barusan ngechat gua." ara mengangguk.

Dari pintu masuk terlihat seorang gadis cantik dengan celana hitam, dan crop top hitam yang dibalut dengan outer berwarna abu-abu. Rambutnya sengaja ia gerai.

Ashel melambaikan tangannya ke atas dan sedikit berteriak.

"Chik!" teriak ashel.

Chika melihat ashel lalu menghampiri ashel yang bersama dengan ara cs.

"Maaf ya lama." ucap chika.

"Gapapa kok chik santai aja." ucap adel.

"Kalian udah pesen?" tanya chika, mereka serempak mengangguk.

"Lo udah gua pesenin kok tenang aja." ucap ashel.

Chika mengangguk kemudian melirik ara yang masih memainkan ponselnya.

Ashel menyenggol pelan lengan ara agar ia menaruh ponselnya.

"Ekhem, sambil nunggu makanan mending bahas yang mau lo tanyain chik mumpung ada ara nya." ucap ashel.

Ara menyimpan ponselnya kedalam saku polo t-shirt nya.

"Apa yang mau lo tanya?" tanya ara.

Walaupun pertanyaan cukup bersahabat tapi wajahnya tetap datar.

"Emm aku mau nanya-nanya soal eskul basket." ucap chika, ara menganggukkan kepalanya.

"Lo mau gabung?" tanya ara.

"Tapi aku ga bisa basket ra."

"Nanti diajarin sama coach nya."

"Ah iya iya."

"Kenapa basket?"

"Hah?"

"Kenapa pilih basket? Kenapa ga cheers aja?"

Chika menggeleng.

"Aku ga tertarik buat ikutan cheers."

Ara beroh ria.

Tak lama pesanan mereka datang.

"Thanks." pelayan itu mengangguk.

"Makan dulu aja deh nanti lanjut ngobrolnya." ucap flora.

Mereka pun makan sesekali diselingi dengan obrolan santai.

"Cafe lo rame juga ya ra." ucap ashel, ara mengangguk.

Ah iya cafe ini milik Ara, ia membangun cafe ini hasil dari kegabutannya. Desain cafe pun ia sendiri yang menggambar dibantu oleh flora dan adel.

"Hasil gabut jadi duit." ucap olla.

"Swetwujwu." ucap adel yang mulutnya penuh dengan makanan.

Olla sedikit menjambak rambut adel.

"Abisin dulu lol." ucap olla.

To the moon [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang