#35

3.6K 355 14
                                    

Hari ini ara cs sudah mulai bertanding. Banyak sekali sekolah yang masuk babak final, termasuk sekolah vivi.

"Chika ketemu sama vivi." ucap zee.

"Biarin, gua pengen fokus buat sekarang." ucap ara.

Mereka sudah berada di lapangan indoor sejak 30 menit lalu.

"Ayo siap-siap semuanya, kita tanding kedua lawan smandir." ucap coach.

Ara cs mengangguk dan mulai mempersiapkan diri mereka masing-masing.

Jika bertanya dimana yang lainnya? para orang tua menunggu di tribun bersama teman-teman ara yang lain, kecuali chika.

"Kamu kenapa ga bareng papi di tribun smanus?" tanya vivi.

"Aku mau disini aja kak bareng kamu." jawab chika sambil bergelayut manja pada vivi.

Vivi mengacak gemas rambut chika.

"Yauda mau nunggu di tribun atau di bawah bareng anak-anak yang lain?"

"Nunggu dibawah aja biar gampang teriakin nama kamu."

Vivi tersenyum tipis.

"Baik, hadirin sekalian selanjutnya adalah pertandingan panas dari SMA Dirgantara melawan SMA Nusantara." sahut mc.

Para pemain dari masing-masing sekolah memasuki lapangan.

"Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kapten dari masing-masing sekolah merupakan siswi berbakat. Tepuk tangan yang meriah untuk Viona Fadrin kapten dari SMA Dirgantara." semua bersorak sambil bertepuk tangan ketika nama vivi disebut, termasuk chika. Ia terlihat sangat aktif.

"Baik, selanjutnya tepuk tangan yang meriah juga untuk Zahra Nur kapten dari SMA Nusantara." berbeda saat nama vivi disebut, kali ini lebih ramai lagi.

Pundak ara ditepuk oleh adel dan mengisyaratkan untuk melihat chika yang berada di wilayah lawan.

Ara menatap chika yang duduk manis di bangku vivi.

"Gua kira dia bakal dukung sekolah kita." bisik olla.

"Musuh dalam selimut." ucap zee.

Ara tersenyum remeh.

Kedua kapten maju kedepan untuk memutar koin.

Tap!

Sekolah vivi bermain terlebih dahulu.

Priitt!!!

Permainan dimulai. Tim ara mulai berpencar untuk menjaga wilayahnya, sedangkan ara, zee dan adel menjaga didepan berusaha merebut bola dari lawan.

Vivi terus menggiring bola menuju wilayah ara, ia melewati beberapa teman ara dibantu oleh temannya.

Suara teriakan dari pinggir lapangan menggema, membuat telinga ara semakin panas mendengarnya.

"KAK VIVI AYO KAK SEMANGAT!" teriak chika.

"Shit." umpat ara.

Ia mulai mengejar vivi begitupun zee dan adel. Dengan isyarat mata saja adel dan zee tahu harus melakukan apa.

Zee menghadang vivi dan dibelakangnya ada adel, disisi kira ada ara kemudian di sisi kanan ada gita.

"Shit, kalian ngalangin gua." ucap vivi.

Matanya menatap tajam satu persatu ara cs. Pandangannya berhenti di ara, ia tersenyum smirk.

"Mau ini?" tanya vivi.

Bugh!!

Vivi menubruk badan ara membuat ara tersungkur.

"Akkhh." ringisnya.

To the moon [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang