#10

5.2K 469 6
                                    

Malam harinya, ara sudah siap dengan pakaian serba hitam dan juga topi hitam miliknya.

Malam ini ia memakai crop top hitam, dibalut dengan jaket kulit hitam dan celana hitam, tak lupa sepatu putih dengan motif merah.

Malam ini ia memakai crop top hitam, dibalut dengan jaket kulit hitam dan celana hitam, tak lupa sepatu putih dengan motif merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Weh cakep banget nak bro mau kemana nih?" tanya gracio yang baru selesai menyeduh kopi.

"Mau jalan pa sama anak-anak." jawab ara.

"Mama mana?" tanya ara.

"Noh di dapur lagi bikin susu." ucap gracio.

"Susu? buat siapa?" tanya ara.

"Buat dia lah, biasa susu buat ibu-ibu itu." ara mengangguk.

"Kirain susu ibu hamil, awas aja ya kalo punya anak lagi ara bakar ni rumah." gracio terkekeh.

Ternyata anaknya itu masih menolak keras untuk menjadi seorang kakak.

"Papa usahain ga punya anak lagi tapi kalo kebablasan ya maap deh." ara menatap papanya malas.

Selalu saja begitu, gumamnya dalam hati.

"Pake pengaman lah tiap main sama mama, jangan maen terobos aja." ucap ara.

"Iye dah iye tar pake pengaman tujuh lapis."

"Nah bagus itu, lebih baik begitu." ucap ara.

Ia duduk didekat gracio dan menuju room chatnya dengan chika, ia mengabari chika bahwasanya ia akan pergi sekitar sepuluh menit lagi.

"Aduh anak mama keren banget mau kemana nih." ucap shani.

"Mau pacaran dia ma." timpal gracio.

"Suudzon mulu idupnya ni bapak gracio." gracio terkekeh dan menepuk pundak ara.

"Gapapa kalo mau pacaran juga kan udah gede." ucap shani.

"Tuh denger, kalo kamu udah punya pacar papa mau bikin anak lagi sama mama." ucap gracio.

Ara langsung menatap tajam pada papanya itu, sedangkan shani hanya tersenyum menggeleng.

"Boro-boro punya pacar, orang yang mau aja ga ada." gumam ara.

"Ada aja sih, mau pacar orang kek, mau hantu kek, mau banci juga ada aja yang suka kamu." ucap gracio.

"Masa sama banci." ara memanyunkan bibirnya.

"Becanda bro."

Drrtt! drrtt!

Ara melihat chat dari teman-teman agar ia segera berangkat takut semakin malam.

"Ara berangkat dulu ya ma pa, awas aja kalo bikin anak lagi." ucapnya mengancam.

"Iya sayang ngga." ucap shani.

"byee ma, pa." pamit ara mencium pipi kedua orangtuanya.

Malam ini ia menggunakan mobilnya untuk menjemput chika, mobilnya pun tak kalah bagus dengan mobil yang dinaiki chika tadi siang, ia tersenyum sombong menatap mobilnya.

To the moon [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang