Satu hari lagi menuju perpisahan dan prom night, hari ini chika diminta shani untuk menemuinya di butik dengan catatan ia akan dijemput oleh ara.
Awalnya chika menolak karena ia belum siap bertemu dengan ara, tapi shani sangat memohon pada chika akhirnya chika mau.
Ara dan chika sudah berada di butik, keduanya sedang menunggu shani yang masih berbincang dengan beberapa klien. Tak ada obrolan dari keduanya, bahkan saat ara menjemput chika pun keduanya hanya bungkam seperti musuh.
Ara sibuk dengan ponselnya, sedangkan chika hanya menatap sekeliling, lebih tepatnya menatap desain baju milik shani.
Chika bangkit dan melihat-lihat sekeliling butik.
"Mba chika ya?" tanya salah satu pegawai dengan name tag 'Dena'.
Chika mengangguk sembari tersenyum.
"Mari mba saya ajak keliling butik sambil menunggu nyonya." ajak dena, chika mengangguk.
Ia menoleh sebentar pada ara, lalu mengikuti langkah dena berkeliling butik.
"Ini salah satu desain nyonya yang harganya ratusan juta mba, ini juga yang akan dipakai sama mba chika besok malam." ucap dena.
"Oiya? kisaran harganya berapa mba?" tanya chika.
"100-150 juta mba, nyonya shani sengaja mendesain dengan kain berkualitas untuk mba chika." chika terkesima melihat gaun berwarna hitam elegan.
"Serius mba gaun ini buat aku?" dena mengangguk.
"Nyonya sengaja mendesain sendiri gaunnya, katanya buat calon menantunya." ucap dena.
"Mari mba, ke sebelah sana." chika mengangguk dan kembali mengikuti dena.
Keduanya berhenti melihat baju dengan warna emas senada dengan gaun sebelumnya.
"Ini punya siapa mba?" tanya chika.
"Yang ini punya nona muda, ini juga akan dipakai besok malam mba." ucap dena.
"Loh ara ga pake dress?" dena menggeleng pelan.
"Nona muda kurang menyukai dress jadi nyonya shani membuatkannya suit senada dengan dress mba chika." chika mengangguk dan beroh ria.
"Tapi kalo buat acara siang, ara pake dress kan mba?" dena menggeleng.
"Nona muda teguh pendirian." ucap dena.
Keduanya kembali berkeliling sekitar 10 menit sampai akhirnya salah satu karyawan shani meminta dena dan chika menuju ruang kerja shani.
Sudah ada ara ternyata disana yang sedang berbincang dengan shani.
"Sini sayang duduk." ucap shani, chika pun duduk tepat didekat ara.
"Dena tolong ambilkan baju ara dan chika ya." dena mengangguk.
"Kamu pasti udah liat gaun dan baju yang bakal dipake besok ya?" tanya shani.
"Iyaa ma, chika tadi diajak keliling sama mba dena soalnya chika bosen jadi kita berdua lihat-lihat desain mama deh sambil liat gaun punya chika." jelas chika.
"Gimana kamu suka gaunnya sayang?" tanya shani.
"Suka ma, tapi mama repot-repot desain gaun semahal itu buat chika." ucap chika tidak enak.
Shani tersenyum. "Gapapa sayang, apasi yang ngga buat menantu mama yang paling cantik ini." ucap shani.
Tak lama dena dibantu beberapa karyawan masuk kedalam ruangan shani.
"Ara cobain bajunya gih." ucap shani.
Ara pun mengambil bajunya dan menuju kamar ganti.
"Dena, temani chika cobain baju ya." dena mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
To the moon [chikara]
Fanfiction⚠️WARNING⚠️ - GXG AREA!! - no baper, cuma cerita!! - 17+ jangan bawa-bawa cerita ini ke member, ini cuma cerita karangan author. thanks.