Kini ara sudah berada di gym room bersama teman-temannya, sebelumnya ara cs sempat kesal pada ara karena ia telat datang.
"Wait, lo ganti parfum ra?" tanya adel.
Ara pun mencium bajunya, ia baru ingat tadi ia memeluk chika.
"Kagak, gua tadi nyobain parfum chika wanginya enak jadi penasaran." ucap ara menyangkal agar teman-temannya tidak curiga.
Benar saja mereka hanya mengangguk tanpa curiga sedikitpun.
Ara cs mulai berolahraga dengan peralatan yang ada, bahkan ara menyetel musik agar tidak terlalu sunyi saat berolahraga.
Mereka berolahraga sekitar 30 menit, saat ada waktu untuk beristirahat chika masuk ke gym room.
"Udah olahraganya?" tanya chika.
"Udah." jawab ara.
Chika mengangguk dan mengajak mereka untuk sarapan bersama.
"Kita bersih-bersih dulu deh bau banget soalnya." ucap olla.
"Lo aja yang bau, gua mah ngga." ucap adel.
"Dah dah ayo bebersih." sahut flora.
Ara cs berjalan lebih dulu keluar dari gym room meninggalkan ara dan chika berdua disana.
Ara senyum-senyum sendiri melihat chika yang tampak lebih cantik.
"Kenapa kamu senyam-senyum?" tanya chika, ara menggeleng pelan.
Ia mendekatkan dirinya pada chika kemudian berbisik.
"Mekanik gua ga gagal, lo makin cantik." bisik ara kemudian berlalu meninggalkan chika yang mematung.
"Sialan, salting brutal gua." gumam chika.
Chika mengikuti ara dari belakang, ia ikut masuk kedalam kamar ara.
"Eh ngapain? tunggu dibawah aja sana." chika menggeleng.
"Kamu mandi nanti aku siapin bajunya." ucap chika.
"Hah?"
Chika mendorong tubuh ara masuk kedalam kamar mandi.
"Udah sana mandi ga usah hah heh hoh." ucap chika lalu ia menutup pintu kamar mandi.
Chika menuju walk in closet menyiapkan baju santai untuk ara dan juga jersey. Lalu ia membawanya ke kamar.
"ARA!" teriak chika.
"APA?!"
"BAJUNYA UDAH DI KASUR YA!"
Cklek!
Pintu terbuka menampilkan ara yang sudah segar dibalut ole kimono putih.
"Ga usah teriak gua ga budeg." ucap ara.
"Mana baju gua?"
"Tuh di kasur, aku duluan ya." pamit chika.
Saat akan melangkah, ara menahan tangan chika.
"Mau anu chik." bisik ara.
"Hah? a-anu?" ara mengangguk.
"A-anu apa ara?"
"Anu chik masa ga ngerti sih."
"Ya apa?"
"Itu loh."
"Apa sih ra ga jelas."
"Yang tadi pagi."
Chika membeku, apakah ara akan meminta dirinya lagi seperti tadi pagi? astaga ia tidak siap sekarang.
"Jangan macem-macem ya kamu." ucap chika dengan wajah ketakutan.

KAMU SEDANG MEMBACA
To the moon [chikara]
Fanfic⚠️WARNING⚠️ - GXG AREA!! - no baper, cuma cerita!! - 17+ jangan bawa-bawa cerita ini ke member, ini cuma cerita karangan author. thanks.