#58

4.9K 442 18
                                    

Keesokan harinya, ara berencana akan mengajak chika ke apartemen miliknya untuk membantunya packing. Kebetulan ara belum memberitahu chika soal keberangkatannya ke italia beberapa hari lagi.

Sudah lima menit ara menunggu chika yang masih siap-siap, ia menunggu chika sambil mengobrol dengan pucho, papi chika.

"Berarti kamu berangkat dua hari lagi ya?" tanya pucho.

"Iya om, tapi ara belum ngasih tau chika soal ini." ucap ara.

"Loh kenapa?" tanya pucho.

"Asalnya kan mau tadi malem tapi ga keburu soalnya abis pulang dari prom night chika tidur om." ucap ara.

"Jadi kayanya sekarang deh sambil packing di apart." lanjut ara, pucho mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kamu hati-hati disana, harus jaga kesehatan, jaga hati juga untuk chika, om tunggu kepulangan kamu dengan memberanikan diri mengajak chika menikah." ara tersenyum tipis.

"Terimakasih om, ara janji bakal pulang dan ngajak chika nikah." ucap ara.

Tak lama chika datang dengan pakaian santainya.

"Yuk ra." ucap chika.

Ara dan pucho menoleh pada chika.

"Udah siap?" chika mengangguk.

"Pi, chika ke apartemen ara dulu ya." pamit chika.

"Iya, hati-hati ya kalian. Jangan pulang kemaleman, kalo mau nginep kasih tau dulu." ucap pucho.

"Siap papi." pucho mencium kening chika sekilas.

"Udah pamit kan sama mami?" chika mengangguk.

"Yauda om, aku pinjem dulu chika nya ya." pucho mengangguk.

"Hati-hati ya ara jangan ngebut." ara mengangguk.

Keduanya pamit pada pucho kemudian berjalan menuju mobil milik ara.

Beberapa hari ini ara lebih suka menggunakan mobilnya dibandingkan motor, mungkin karena cuaca minggu ini cukup panas(?)

"Mau belu makanan dulu ga?" tanya ara.

"Di apartemen ada stock ga?" tanya chika balik.

"Ada sih cemilan sama mie doang." jawab ara.

"Yauda nanti mampir drive thru aja." ara mengangguk.

Perjalanan dari rumah chika menuju apartemen ara tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu 15 menit.

Tangan ara dengan setia menggenggam tangan chika erat.

"Erat banget pegangnya, aku ga akan ilang kok ra." ucap chika, ara hanya tersenyum saja.

"Nanti aku mau ngomong ya sama kamu." ucap ara, chika menoleh dan menautkan alisnya.

"Ngomong apa? biasanya juga tinggal ngomong ga bilang-bilang dulu." ucap chika.

"Ada deh." ucap ara.

Sesuai permintaan chika, keduanya mampir membeli makanan di drive thru, untung saja tidak terlalu ramai jadi tidak terlalu lama.








"Makan dulu ga sih kita?" tanya ara.

"Boleh deh, kamu laper banget ya?" ara mengangguk.

Keduanya sudah berada du apartemen ara sejak 10 menit lalu.

"Suapin ya." pinta ara.

"Iya bayi besarnya chika." ucap chika gemas.

Chika dengan telaten menyuapi ara yang terlihat lebih manja dari biasanya.

To the moon [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang