75

4.7K 235 6
                                    

Acara opening cafe milik ara berjalan lancar, perkenalan manajer cafe pun sudah dilakukan. Kini mereka sedang menikmati makanan dan minuman yang akan menjadi ikonik cafe.

"Gimana kuliah lo ra?" tanya eza.

"Baik kok." jawab ara.

"Gua kira lo ga bakal lulus capet za." ucap adel.

"Gua sengaja lulus cepet biar cepet-cepet kerja juga, eh si ara malah ngasih gua kepercayaan buat megang ni cafe." ucap eza.

"Ara, kita pulang jam berapa?" tanya chika.

"Kamu masih mau disini atau mau pulang?" tanya ara balik.

"Aku udah puas foto-fotonya." jawab chika.

"Kalian mau pada balik?" tanya eza.

"Kayanya sih balik za kasian chika udah ga betah apalagi suasananya udah beda." ucap ara.

"Wait, kalian belum coba makanannya kan? bentar ya gua minta di take away." eza pun pergi menuju pantry.

"Are you oke chik?" tanya ara.

Chika menggeleng pelan.

"Udah cape ara." ucap chika pelan.

"Beneran?" chika mengangguk.

"Anter aku ke kamar mandi bentar yuk." chika mengangguk.

"Gua izin ke kamar mandi bentar ya." pamit ara.

Ara menarik tangan chika lembut menuju bilik kamar mandi.

"Kamu tadi minum apa chik?" tanya ara.

Chika menggeleng pelan.

"Aku ga minum yang aneh-aneh kok ara." ucap chika.

"Bohong." ara mencium mulut chika.

"Shit, alkohol." gumam ara.

"Kita balik sekarang." ara kembali membawa chika keluar dari kamar mandi.

"Nah ra ini makanannya buat kalian." ucap eza.

"Thanks ya za, del bawain makanannya ya gua sama chika tunggu di mobil." adel mengangguk.

Ara dan chika berjalan lebih dulu ke mobil.

"Kayanya ada kepentingan lain deh za makanya buru-buru, yauda kita juga balik deh ya." pamit zee.

"Yoi, thanks ya udah datang." ucap eza.

"Thanks juga makanannya." eza mengangguk.





















Sepulangnya dari cafe, ara langsung membawa chika ke kamar, sebelumnya juga ia sudah berpamitan pada teman-temannya.

Cklek!

Ara mengunci pintu kamar dan mendudukkan chika di kasur.

"Minum berapa banyak?" tanya ara.

"Segelas." jawab chika.

Ia tak berani menatap ara, namun gejolak dalam dirinya seperti menginginkan lebih.

Chika meraih tangan ara.

"Can you help me ara?" tanya chika.

"Apa chik?" tanya ara balik.

"Panas ra." gumam chika.

"Shit."

Ara langsung membuka kemeja hitamnya dan hanya menyisakan bra sport hitam saja. Setelah itu ia mulai menidurkan chika.

Kegiatan panas keduanya dimulai, tanpa pemanasan ara langsung mencium bibir chika dan melumatnya kasar.

"Emhhh..."

Tangan chika mencengkram kuat bahu ara.

"Ashhh... arahhh.." desah chika ketika bibir tipis ara bermain di leher jenjangnya.

Tangan ara tak tinggal diam, tangannya membuka tali baju milik chika tapi sesekali tangannya meremas payudara chika.

"Ahhh..."

Sial, chika sangat menikmati permainan panas ini. Chika dibuat terbang oleh ara yang memimpin permainan.

"Very sexy." gumam ara.

Chika memejamkan matanya dan itu terlihat sexy dimata ara.

"Ahhh..." ara meremas kecil payudara chika.

"Do you like it yessica?" chika mengangguk lemah.

"Please make me fly araa.." ara tersenyum.

"Bakal aku buat terbang jauh sayang."

Bibirnya kembali berulah, dengan tangan yang kini sudah bebas menggenggam benda kenyal tanpa terhalang apapun.

Ara sangat suka permainan ini, ia yang dominan dan melihat chika kenikmatan.

"Aahhhh sayangghhhh..." desah chika tepat pada telinga ara.

Tangan ara dengan nakal meraba bagian bawah chika.

"Uh basah sayang."

Dengan sengaja ara memainkan jarinya disana, mengusapnya pelan dan kembali membuat chika mendesah.

"Ahh janganhhh gituhh.."

Ara terus memainkan jarinya pada cd chika yang sudah basah.

"Aaahhh..."

Ara merasa bosan dengan permainannya, mulutnya mengarah pada payudara chika.

"Engghh... terusshhh... aahhh..."

Chika menikmatinya, chika suka jika ara sudah melakukannya.

Tangan ara masih dibawah chika, memasukannya kedalam cd dan memainkan miss v chika.

Chika dibuat merem melek oleh ara, kegiatan malam keduanya berlangsung cukup lama sampai sekitar pukul 12 malam.

"AAKKHHHH...." chika orgasme ntah keberapa kali.

Memeluk ara dengan erat dan nafas yang tersengal-sengal.

"Makasih sayang." bisik ara.

"Makasih juga ara." ara tersenyum menatap wanita cantik didepannya dengan penuh keringat.

"Will you marry me chika?"

Chika mengangguk dan tersenyum.

"I will, kalo kamu ga nikahin aku awas aja  aku viralin kalo kamu perkosa aku." ara terkekeh geli.

"Pasti aku nikahin sayang."

Keduanya saling memeluk satu sama lain dengan tubuh yang tanpa sehelai benang pun.


















***



The end:))

wkwkk cepet amay

To the moon [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang