Hai, apa kabar? Masih setia menunggu ceritaku? Karena aku sudah mempublikasikan chapter 1, itu tandanya aku sudah siap dengan cerita ini yang akan di-update setiap hari jika tidak berhalangan.
Btw, udah move on dari euforia Ethanol belum? Wkwkwk. Move on dulu sebentar ya biar bisa fokus pada cerita Eran (Erick-Anya) 😆
Karena cerita ini gratis tanpa dipungut biaya, aku hanya minta kalian untuk vote (tombol bintang di pojok kiri bawah) dan tidak lupa berikan komen untuk mengapresiasi karyaku.
ʚ Happy reading ɞ
⎯⎯ ୨✧୧⎯⎯
1. Three Years Latter
Tiga tahun kemudian...
Seorang pemuda berusia delapan belas tahun sedang memperhatikan seorang gadis cantik yang merupakan tetangganya sekaligus teman masa kecilnya.
Gaya perumahan mereka tidak memakai benteng atau pagar yang terbuat dari tembok, memudahkannya melihat kegiatan gadis tersebut. Mereka menggunakan pagar tanaman yang tingginya sebatas dada orang dewasa dengan jarak antar rumah yang cukup berjauhan.
Tapi bicara keamanan, perumahan mereka sangat ketat dan terjamin aman karena tidak sembarang orang bisa memasuki wilayah perumahan tersebut.
Saat ini Zephyr bisa melihat apa yang dilakukan oleh gadis penghuni rumah di sebelahnya karena ia memperhatikannya dari lantai dua kamarnya. Gadis itu terlihat sedang menyiram dan memetik bunga yang mekar.
Kau selalu cantik, Anya, batin Zephyr.
Jujur saja, ia tidak bisa menghilangkan perasaannya untuk gadis itu.
Tak lama, terlihat seorang pria dewasa berjalan mengendap-endap di belakang gadis itu. Pria itu tiba-tiba memeluk sang gadis dari belakang lalu membenamkan wajahnya di ceruk leher membuat si empunya memekik kaget.
Setelah itu, pria tersebut mengangkat tubuh sang gadis dan memutar tubuhnya sendiri sehingga tubuh gadis yang berada digendongannya pun ikut berputar. Gadis itu terlihat memekik senang dengan apa yang dilakukan oleh si pria.
Mereka begitu dekat, dan Zephyr sangat iri dengan fakta itu. Sampai kapan pun sepertinya Zephyr tidak akan bisa mendekati Anya lagi.
"Zephyr!"
"Iya, Ma!"
Zephyr keluar dari kamarnya, berjalan ke arah asal suara ibunya yang memanggil.
***
Di lain tempat, seorang gadis bersama pria dewasa terlihat sedang bersenda gurau.
"Papamu cerewet sekali," gerutu Erick yang dibalas tawa geli Anya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
Romance[LOEN #3 | Erick & Anya] Bagaimana jika seorang lelaki dewasa justru mencintai dan terobsesi pada keponakannya sendiri? Ya, begitulah perasaan yang dimiliki oleh Erick Jason Loen pada Anya Jolicia Loen. Setiap hari pria itu dilanda kegusaran karena...