Siap2 nih ....
ʚ Happy reading ɞ
⎯⎯ ୨✧୧⎯⎯
12. Didn't Say Goodbye
Erick saat ini hanya bisa memijat pangkal hidungnya setelah mendengar penjelasan kondisi Anya. Selain luka memar di pipi dan kakinya, tulang tangan kiri Anya pun retak akibat diinjak oleh Grace.
Setelah melakukan pemeriksaan dan perawatan, mereka pun sudah dizinkan untuk pulang. Erick saat ini hanya bisa terdiam di kursi kemudi, tidak berniat melajukan mobilnya.
Anya yang setia menundukkan kepalanya terkejut mendengar suara isakan. Ya, Erick sudah tidak bisa menahan tangisannya yang ia tahan dari tadi. Hatinya sakit sekali melihat Anya menderita baik secara fisik mau pun mental.
Anya yang sangat disayangi dan dijaga oleh keluarganya disakiti oleh orang lain.
Anya pun hanya bisa terdiam. Ia tidak berani menghibur karena takut segala tingkah lakunya akan membuat pamannya marah lagi.
Erick meraih tangan kanan Anya untuk digenggam dan diciumnya cukup lama. Sementara Anya hanya bisa menahan tangisannya.
"Aku sudah tidak tahan," lirih Erick sambil mengecupi tangan Anya lalu ditempelkan ke pipinya.
"Maafkan aku karena sudah marah padamu."
"Kau tidak salah, Uncle. Justru aku yang seharusnya berterima kasih karena kau telah membuat pikiranku menjadi luas."
"Maafkan aku karena gagal melindungimu saat ayah dan ibumu tidak ada."
Anya menggeleng mendengar penuturan Erick.
"Sssttt..." Anya menyentuh bibir Erick dengan jari telunjuknya "Jangan meminta maaf terus. Itu hanya masalah pribadiku yang belum selesai dengan mereka."
Erick hanya menghela napas lelahnya lalu kembali mengecup telapak tangan Anya yang masih bertengger di pipinya.
"Aku sudah memberitahu ayahmu tentang kejadian tadi dan kondisimu saat ini. Besok mereka akan pulang."
"Besok?"
Erick mengangguk.
"Mereka khawatir akan keadaanmu."
Anya senang jika kedua orang tuanya akan pulang. Tapi di satu sisi, ia sedih karena akan merindukan Erick yang sudah pasti tidak akan tinggal bersamanya lagi.
***
Anya saat ini sedang menangis di dalam kamarnya. Lampu kamarnya sudah dimatikan dan ia sudah bersiap untuk tidur yang sampai sekarang belum bisa ia lakukan karena terus memikirkan Erick. Ia tidak mau Erick meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
Romance[LOEN #3 | Erick & Anya] Bagaimana jika seorang lelaki dewasa justru mencintai dan terobsesi pada keponakannya sendiri? Ya, begitulah perasaan yang dimiliki oleh Erick Jason Loen pada Anya Jolicia Loen. Setiap hari pria itu dilanda kegusaran karena...