33. One of Erick's Secrets

2.5K 105 27
                                    

ʚ Happy reading ɞ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʚ Happy reading ɞ

⎯⎯  ୨✧୧⎯⎯

33. One of Erick's Secrets

Anya berdehem untuk menghilangkan rasa sedihnya. "Lupakan saja yang tadi. Saat ini aku lebih penasaran bagaimana caranya mendapatkan kekasih?"

"Kau ingin memiliki kekasih?" tanya Marina heboh.

"Tidak. Aku hanya penasaran bagaimana caranya mendapatkan kekasih."

"Cih, dari tadi hanya sekedar bertanya saja."

"Kalau itu mudah," jawab Zephyr. "Kau tinggal menerima perasaan seseorang yang menyukaimu."

"Bagaimana jika posisinya tidak ada yang menyukaiku?"

"Atur kencan buta atau unduh aplikasi cari jodoh saja. Atau bisa juga bertanya pada teman yang memiliki seseorang untuk dikenalkan."

"Oh ...." Anya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kenapa?"

"Hm? Apa?" tanya Anya pada Matheo.

"Kenapa ingin memiliki kekasih?"

Anya melipat bibir karena sulit menjawabnya. Ia belum mempersipkan alasannya.

"Hmm, mungkin karena orang itu ... kesepian? Ya! Kesepian!"

"Menurutku berkenalan lewat aplikasi tidak aman. Banyak orang-orang tak jujur berkumpul di sana. Lebih baik jauhi cara itu."

"Begitu, ya ...."

"Jika memang posisinya tidak ada yang menyukaimu, lebih baik mencoba berkenal dengan kenalan temanmu."

"Kenapa cara bicaramu seolah aku yang mengalaminya?" Anya mendengus kesal sementara Matheo mengangkat bahu tak acuh.

Mereka tidak tahu saja jika percakapannya sedari tadi didengar oleh seseorang. Jika saja ada yang memeriksa ponsel Matheo yang saat ini disimpan di saku seragamnya, akan terlihat ponsel itu sebenarnya sedang terhubung menelepon seseorang dengan nama kontak 'Tuan Erick'.

"Maafkan aku, Anya. Aku adalah seorang pengkhianat sebenarnya," batin Matheo.

Pria di seberang sana menutup satu telinganya dengan sebuah earbud. Raut wajahnya setia datar setelah mendengar percakapan Anya dengan sahabat-sahabatnya. Rasanya ia ingin melempar atau menghancurkan sesuatu, tapi sadar ia sedang berada di mana sekarang.

"Wajahmu menyeramkan," celetuk seorang pria yang sedari tadi memperhatikan Erick. "Apakah tentang keponakanmu lagi?"

Erick hanya menghela napas lalu memijat pelipisnya.

"Kenapa kau tidak menghamilinya?" Pria itu terbahak melihat Erick mendelik tajam pada dirinya.

"Inginnya seperti itu. Membawanya kabur dari negara ini lalu mengurungnya di sebuah rumah di tempat terpencil dan menghabiskan waktu dengan bercinta."

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang