[LOEN #3 | Erick & Anya]
Bagaimana jika seorang lelaki dewasa justru mencintai dan terobsesi pada keponakannya sendiri? Ya, begitulah perasaan yang dimiliki oleh Erick Jason Loen pada Anya Jolicia Loen.
Setiap hari pria itu dilanda kegusaran karena...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ʚ Happy reading ɞ
───── ୨✧୧ ─────
35. Little Girlfriend
Saat sudah sampai tujuan, Anya segera turun terlebih dahulu lalu menutup pintu mobil dengan kasar, persis seperti pagi tadi. Erick terkekeh getir sambil mengamati Anya hingga menghilang dari penglihatannya karena sudah masuk rumah.
Bugh!
Erick memukul kemudinya karena kesal tidak bisa mengontrol emosi. Setelah beberapa kali mengatur napasnya untuk meredakan amarah, ia pun turun menyusul Anya.
Saat memasuki rumah, ia sudah tahu bahwa Anya sedang mengurung diri di kamarnya. Mungkin sekarang sedang menangis karena kesal pada dirinya.
Erick pun mengabaikan. Pria itu lebih memilih melangkahkan kakinya ke dapur untuk membuat makan siang.
***
"Permisi! Erick!"
Erick yang sedang sibuk memotong bahan-bahan masakan hanya diam karena sudah tahu siapa gerangan orang yang bertamu dan ia izinkan langsung masuk.
Sebelum orang itu kemari, Erick memang sudah mengizinkan langsung masuk karena pintunya tidak dikunci.
"Ah, kau di sini." Eve pun melangkah masuk untuk menghampiri Erick yang wajahnya cemberut saat ini. Ada apa gerangan?
"Boleh aku bantu?"
"Tidak perlu," jawab Erick tanpa mau repot melirik Eve.
Ah, wanita itu jadi teringat masa-masa mereka berpacaran. Ia sudah menebak bahwa Erick saat ini sedang bertengkar dengan seseorang. Mungkin dengan kekasihnya yang sampai saat ini ia sendiri tidak tahu itu siapa.
"Anya di mana? Dia sudah pulang?" tanya Eve sambil menarik kursi untuk didudukinya.
"Di kamar."
"Ati angsa?" tanya wanita itu lagi yang dijawab gumaman oleh Erick.
"Hey, Eve."
"Ya?"
"Jika ada seseorang yang menyukaimu tapi kau membencinya, kau akan melakukan apa untuk terlepas darinya?"
Eve tertegun karena bingung, tapi ia berpikir juga untuk menjawab pertanyaan Erick.
"Banyak sebenarnya, tergantung sikap pria itu padaku."
"Jika pria itu pemaksa, bagaimana?"
"Hmm, mungkin aku akan memusuhinya, mencari perlindungan orang lain seperti memiliki kekasih, suami, atau membuatnya jijik pada kita."
"Kenapa? Ada yang jatuh cinta padamu?" tanya Eve.
"Tidak juga."
"Seharusnya kau menjawab, 'Siapa yang tidak jatuh cinta pada seorang Erick', hahaha."
