ʚ Happy reading ɞ
⎯⎯ ୨✧୧⎯⎯
31. Climax (18+)
Erick terbangun karena pegal posisinya tak berubah sedari tadi. Ia tersenyum melihat wajah Anya yang pertama kali tersuguhkan penglihatannya. Sayangnya jiwa mesumnya kembali kambuh membuatnya ingin mencium bibir Anya.
Ia pun mendekatkan bibir mereka sehingga saling menempel sekarang. Dirasa Anya mengerang karena sudah bangun, Erick pun semakin memperdalam ciuman. Bukan hanya bibir, lidah dan ludah mereka juga saling bertemu sekarang.
"Ngghh ...." Anya mendorong dada Erick karena kehabisan napas.
Erick mengusap bibir Anya yang sedikit bengkak dan berkilauan karena basah oleh ludah mereka yang menyatu. Lalu mengecupnya bertubi-tubi karen gemas melihat Anya yang menatapnya intens.
"Uncle, kita tidak pantas melakukan ini. Terutama kau sudah memiliki kekasih."
"Tidak memiliki kekasih salah, memiliki kekasih juga salah, ya?" Entah kenapa Erick merasa kesal sekarang. Ada saja alasan Anya untuk menolaknya.
"Ini adalah cinta terlarang."
"Tidak perlu kau beritahu pun aku sudah tahu, Anya. Aku tidak bodoh."
Anya memalingkan pandangannya karena merasa takut melihat Erick marah padanya.
"Aku mencintaimu."
"Lalu kenapa kau berpacaran dengan Bibi Eve?!" bentak Anya.
"Kau brengsek, Uncle. Kau menyakiti dua perempuan."
"Aku memang brengsek, Anya."
Gadis itu hanya geleng-geleng kepala mendengar jawaban Erick.
"Minggir. Aku ingin makan." Anya mendorong Erick tapi pria itu malah semakin mengukungnya, bahkan mungkin menghimpitnya agar tidak bisa bergerak.
"Aku juga ingin makan. Ingin memakanmu maksudnya."
"Hmmph!"
Erick kembali mencium Anya dengan ganas sekarang. Tidak lupa tangannya tak bisa diam menyentuh tubuh Anya begitu agresif. Bahkan Anya pun dibuat takut dan bingung karena Erick seperti singa yang kelaparan.
Ciuman Erick turun ke leher, lalu turun lagi ke dada. Saking besarnya buah dada Anya, Wajah Erick pun seperti yang tenggelem di belahan dadanya. Ia mendusel-duselkan kepalanya membuat buah dada Anya bergoyang dan seperti meluber karena posisi tubuhnya telentang.
"Sialan, bahkan milik Eve dan Flora pun tak sebesar milikmu, sayang," ujar Erick saat ia mengangkat kepalanya dan memandang lekat kedua buah dada Anya.
Sebenarnya ia tak tahu bagaimana bentuk dada Eve dan Flora karena tak pernah melihatnya. Tapi ia bisa menebaknya hanya dari luar pakaian. Walau pun sebenarnya ia pernah melihat dada Eve, itu hanya di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
Romance[LOEN #3 | Erick & Anya] Bagaimana jika seorang lelaki dewasa justru mencintai dan terobsesi pada keponakannya sendiri? Ya, begitulah perasaan yang dimiliki oleh Erick Jason Loen pada Anya Jolicia Loen. Setiap hari pria itu dilanda kegusaran karena...