34. Exhaust Roar

2.4K 95 11
                                    

ʚ Happy reading ɞ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʚ Happy reading ɞ

───── ୨✧୧ ─────

34. Exhaust Roar

"Kenapa kita ke sini?" gerutu Erick pada dua temannya, yaitu orang yang tadi bersamanya, si pria berkacamata, dan pria berambut panjang.

"Temani aku," jawab pria berambut panjang. "Sekalian Madam Britney ingin bertemu denganmu, hahaha."

"Sialan."

"Dia merindukanmu. Bukankah dulu kalian sering tidur bersama?"

"Kau ingin lidahmu kupotong?" ancam Erick karena membayangkan berkencan dengan seseorang Madam Britney saja ia sudah mual.

Bagaimana tidak mual, Madam Britney itu seorang pria yang berdandan seperti wanita. Kesukaannya memakai gaun seksi, tapi janggut, kumis, bulu kaki dan tangannya tidak dicukur.

Semakin memasuki bangunan itu, semakin banyak wanita seksi yang menyapa mereka bertiga bahkan tidak ragu bergelayut manja.

"Lepaskan, sialan!" Erick mendorong seorang wanita yang datang merangkul lengannya hingga tersungkur. Seakan tidak puas, ia hampir saja menendang wanita itu jika saja pria berkacamata tidak menahannya.

"Kau tidak punya hati, ya?"

Rata-rata wanita yang bekerja sebagai pelacur adalah wanita yang dulunya diculik lalu dilelang atau dijual. Jika mengenal lebih mendalam kisah mereka, sebenarnya mereka tidak ingin menjadi pelacur. Hidup mereka sudah hancur dan suram.

Biasanya si pria berkacamata mengunjung rumah bordil bukan untuk menyewa wanita penghibur, ia lebih senang mendengarkan curahan hati mereka.

"Minimal dia mirip dengan Anya."

"Anya, Anya, dan Anya," gerutu pria itu sambil membantu wanita yang tadi didorong Erick.

"Terima kasih." Wanita itu tersenyum pada si pria berkacamata lalu melirik Erick yang ternyata tengah menatap tajam ke arahnya. Cenderung melotot malahan.

"Kau orang baru, ya?" tanya pria berkacamata pada si wanita penghibur.

"I-Iya."

"Khusus untuk Erick ...." Ia menunjuk Erick menggunakan ibu jarinya. "... jangan sembarangan menyentuhnya jika kau tidak mirip dengan gadis pujaan hatinya."

"Ada keributan apa ini?"

Erick memutar malas bola matanya saat mendengar suara yang tak disukainya. Orang itu menghampiri wanita yang tadi didorong Erick lalu meneliti seluruh bagian tubuhnya. Madam Britney mendelik tajam ke arah Erick karena tahu bahwa si pengacau adalah pria kesukaannya.

Erick memang dikenal kasar pada wanita yang lancang menyentuhnya. Banyak wanita penghibur yang lelah akan sikap pria itu. Erick terlalu banyak aturan jika ingin tidur dengannya.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang