ʚ Happy reading ɞ
✧ ───── ୨✧୧ ───── ✧
57. Very Surprising Facts
Erick, Koa, dan Rachel memasuki sebuah mansion dan mendapati anggota The Root kecuali Calix yang masih berada di hotel untuk menghapus rekaman kamera pengawas.
Theodore sudah diambil alih oleh para bodyguard dan dibawa ke sebuah ruangan di lantai dua sehingga mereka bertiga bisa bergabung bersama rekan-rekan yang lain.
Lima orang di sana, terdiam melihat Erick yang terlihat berbeda. Pria itu hanya diam, wajahnya datar dengan tatapan kosong membuat suasana menjadi dingin dan mencekam.
Tidak lama, Erick melirik ke arah Oliver yang sedari tadi memperhatikannya. Oliver juga tak berniat mengalihkan pandangan ketika Erick meliriknya. Sayangnya, ketika Oliver ingin mengatakan sesuatu, Bjorn— Salah satu anggota mereka— melaporkan bahwa sang tuan memanggil Erick. Hanya Erick.
"Ada apa?" tanya Oliver pada Bjorn. Ia penasaran kenapa saat target sudah siuman, tuannya malah memanggil Erick. Tidak hanya Oliver ternyata, semuanya juga merasa sangat penasaran.
"Tidak tahu. Aku juga merasa penasaran. Mau kita kuping kegiatan mereka?"
Empat orang yang tersisa terdiam karena merasa bimbang. Usul dari Bjorn benar-benar terdengar menyenangkan, tapi rasanya tidak sopan karena sang tuan saja tidak mengatakan latar belakang masalah dengan target pada mereka.
"Maaf, aku baru sampai."
Mereka berlima mengalihkan atensinya pada Calix yang baru masuk ke dalam mansion.
"Kenapa? Wajah kalian begitu serius dan tegang." Calix tertawa canggung sambil mengelap dahinya yang dipenuhi keringat menggunakan sapu tangan.
Karena tidak mendapatkan respon apa pun, Calix mengamati satu persatu wajah mereka dan baru sadar ada satu orang yang tidak ada di tempat.
"Ke mana Erick?"
"Bersama Master," jawab Bjorn yang dibalas anggukan kepala oleh Calix.
"Jangan iri, Rachel," goda Joses agar suasana tak terlalu tegang. Sementara wanita yang digoda hanya berdecak kesal. Tidak hanya iri, Rachel sebenarnya sangat penasaran alasan sang tuan hanya memberitahu segalanya pada Erick.
***
Erick membuka pintu saat sang tuan mengizinkannya masuk. Ia bisa melihat sebuah meja bundar di tengah ruangan yang di atasnya terdapat Theodore dengan kedua tangan dan kaki yang diikat, bahkan mata dan mulutnya pun ditutup dan disumpal agar tak bisa melihat dan bersuara.
Baru juga akan bersuara, sang tuan mengacungkan jari telunjuknya agar Erick tidak bersuara terlebih dahulu. Erick pun mengangguk lalu berdiri di tempat yang jaraknya terlalu jauh dari meja bundar. Ia mengepalkan tangan saat melihat ke arah Theodore yang terlihat sedang berusaha memberontak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
Romance[LOEN #3 | Erick & Anya] Bagaimana jika seorang lelaki dewasa justru mencintai dan terobsesi pada keponakannya sendiri? Ya, begitulah perasaan yang dimiliki oleh Erick Jason Loen pada Anya Jolicia Loen. Setiap hari pria itu dilanda kegusaran karena...