38. Find a Mate

3.8K 105 16
                                    

ʚ Happy reading ɞ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʚ Happy reading ɞ

───── ୨✧୧ ─────

38. Find a Mate

"Bukankah pelelangan dimulai jam sepuluhan?" tanya Eve ketika ia sedang sarapan bersama Erick dan Anya.

"Hm."

"Bagaimana dengan penampilanku hari ini?" Eve menegakkan tubuhnya agar Erick bisa menilai setelan kerjanya.

"Bagus. Memangnya kenapa?"

"Masalahnya aku tidak ingin kau menyesal telah membawaku ke sana. Jika nanti banyak orang yang meremehkanmu aku tidak bertanggung jawab."

"Di sana kita tidak boleh saling mengenal, Eve. Pada intinya, kita tidak boleh terlihat bersama seperti duduk bersandingan, atau hanya pulang dan pergi bersama. Kau harus membantuku mendapatkan The Pink Star. Kau pasti tidak hanya sekali dua kali datang ke pelelangan, 'kan? Jadi aku menaruh harapan kepadamu untuk mendapatkannya."

Kenapa Erick tidak ingin orang tahu bahwa Eve adalah kenalannya? Hey, di pelelangan banyak orang kaya seperti keturunan bangsawan sampai salah satu pemimpin organisasi gelap yang akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu.

Rencananya, Erick ingin orang tahu bahwa Eve yang memenangkan pelelangan, padahal berliannya ia yang akan pegang. Benar, Eve hanya sebagai umpan.

"Bagaimana jika aku gagal?"

"Posisi kita ditukar."

"Bagaimana jika tetap tak berhasil?"

Erick menghentikan kunyahannya lalu melirik Eve yang duduk di sampingnya.

"Kita curi saja."

Uhuk! Uhuk!

Tidak hanya Eve, Anya yang sedari tadi hanya diam mendengarkan pun ikut tersedak.

"Bercanda. Aku tidak akan memberikan barang-barang haram untuk kekasih kecilku." Erick melirik Anya ketika mengatakannya.

"Tapi tak ada pilihan lain selain The Pink Star?"

"Tidak ada. Kita pulang saja jika gagal."

Anya tidak salah dengar jika Erick ingin memberi sesuatu padanya dari pelelangan? Seketika ia jadi tidak nafsu makan. Bisa-bisanya pria itu ingin mendapatkan sesuatu untuk diberikan kepada selingkuh dengan ditemani kekasih.

"Anya, kau kenapa?" tegur Eve membuatnya sadar dari lamunan. Ia melirik ke arah Eve lalu ke arah Erick yang tengah tersenyum miring padanya. Ia juga tersentak kaget saat ada yang menyentuh betisnya. Siapa lagi jika bukan Erick yang melakukannya.

"Hah, kalian belum berbaikan juga?"

Anya dan Erick hanya diam, mengabaikan sindiran Eve.

"Aku kira kalian sudah berbaikan karena sudah tidur bersama."

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang