Guys, kalian mau aku double up gak? Baca dulu something di bagian akhir.
ʚ Happy reading ɞ
✧ ───── ୨✧୧ ───── ✧
50. Officially
Dengan telaten Erick membersihkan seluruh bagian tubuh Anya menggunakan handuk kecil yang sudah di celupkan ke air hangat. Gadis itu tidak mengeluh apa pun kecuali ketika berjalan, buang air kecil, bahkan ketika duduk saja masih bisa merasakan sakit di selangkangannya.
Erick sendiri bingung sebenarnya. Perasaan, dulu Eve terlihat biasa ketika keperawanannya direnggut olehnya. Memang Eve juga mengeluh sakit, tapi masih bisa beraktivitas seperti biasa, tidak sampai demam.
Ia melirik selangkangannya sendiri dan berpikir apakah kejantannya terlalu besar untuk Anya? Jika diukur dari tinggi badan, ukuran mereka cukup jauh sebenarnya. Tinggi Anya sebatas bawah ketiaknya, sementara tinggi Eve di bawah telinganya.
Sepertinya Anya kesakitan karena semalam dirinya terlalu kasar. Mereka bermain hingga tiga ronde, padahal satu ronde pun cukup karena Anya masih belum berpengalaman. Tidak hanya itu, ia hampir memperagakan semua posisi seolah tidak akan ada kesempatan bercinta lagi dengan Anya di hari esok. Erick terlalu bersemangat.
Walau pun ia menyesal telah meniduri Anya, tapi sebenarnya ia tidak terlalu menyesal. Pria itu bisa menebak bahwa suatu saat nanti mereka akan melakukannya lagi. Buktinya kejantannya sudah turn on lagi saat membantu membersihkan tubuh Anya.
"Apa karena semalam aku terlalu kasar jadi membuatmu kesakitan, ya," celetuk Erick.
"Tapi semalam aku merasa baik-baik saja."
"Ya, mungkin itu hanya penyakit ketika setiap keperawanan diambil. Rasa sakitnya akan terasa setelah beberapa saat aktivitasnya selesai. Eve pun dulu seperti itu. Hanya saja dia tak sampai demam."
"B-Bibi Eve?" Bisa terlihat raut wajah Anya sedikit masam karena cemburu.
"Maaf, seharusnya aku tidak membicarakan wanita lain saat bersamamu."
Anya hanya menggeleng sambil tersenyum getir. Bibirnya bergetar karena menahan tangis.
"Anya, aku benar-benar tidak memiliki hubungan lebih dengan Eve—"
"Iya, Uncle. Kau sudah sering mengatakan itu berulang kali."
"Lalu apa aku pernah mengatakan bahwa Eve mengetahui hubungan kita?"
"Iy— Apa?!" Anya melotot tidak percaya.
"Eve sudah mengetahui bahwa aku mencintaimu."
Anya hanya diam karena masih syok. Baru pertama kali ada orang yang berhasil mengetahui hubungannya dengan sang paman, kecuali Marina yang sudah mengetahuinya karena memang ia yang memberitahunya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
Romance[LOEN #3 | Erick & Anya] Bagaimana jika seorang lelaki dewasa justru mencintai dan terobsesi pada keponakannya sendiri? Ya, begitulah perasaan yang dimiliki oleh Erick Jason Loen pada Anya Jolicia Loen. Setiap hari pria itu dilanda kegusaran karena...