28. Birthday Gift For Anya

2.4K 110 11
                                    

ʚ Happy reading ɞ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʚ Happy reading ɞ

⎯⎯  ୨✧୧⎯⎯

28. Birthday Gift For Anya

"S-Syarat apa itu?" Eve menatap Erick dengan perasaan was-was.

"Asalkan kau berjanji tidak berkhianat lagi."

"Iya." Eve mengangguk cepat.

"Syaratnya adalah kau harus membantuku dengan berpura-pura kembali dekat di hadapan keluarga kita." Erick menatap tajam Eve tanda serius.

"M-Maksudnya?"

"Kita berakting menerima perjodohan itu. Kita berakting kembali dekat seperti dulu sehingga mereka pikir aku jatuh cinta kembali padamu." Erick tersenyum licik membuat Eve tertegun. Rasanya ia tidak mengenal pria di hadapannya.

"Menguntungkan untukmu juga, bukan? Anggap saja itu adalah kesempatanmu membuat hubungan kita membaik, dan kau juga perlahan bisa terlepas dari keluargamu. Aku akan membantumu."

"Sampai kapan?"

"Entahlah. Sampai aku berhasil menikahi gadis pujaan hatiku mungkin," jawab Erick penuh percaya diri bisa menikahi keponakannya.

Sakit sekali. Dirinya sudah tidak ada di hati pria itu. Erick benar-benar sudah berubah. Atau memang inilah sikap Erick yang sebenarnya? Entahlah. Eve hanya bisa menganggap sikap Erick yang sekarang adalah karma baginya. Dulu ia sering tidak menghargai keberadaan Erick sebagai kekasih mau pun sahabat.

"Jadi kita seperti berpura-pura menjadi sepasang kekasih untuk menutupi hubungan terlarang dengan gadis itu, begitu?"

"Exactly." Erick menjetrikkan jarinya dengan wajah berbinar.

Sedangkan Eve hanya bisa menunduk sambil mengepalkan tangan karena menahan air mata yang hampir terjatuh. Tidak lama ia mendapati tangan terulur di hadapannya. Ternyata Erick mengajaknya berjabat tangan.

"Walau pun aku sudah tidak mencintaimu, aku tetap menyayangimu sebagai sahabat sejak kecil. Aku akan melindungimu dari keluargamu," ujar Erick dengan senyum hangat dan tatapan yang sulit diartikan. Eve merasa ia melihat Erick yang dikenalnya saat ini. Tanpa menunggu lama, ia pun membalas jabat tangan itu.

"Ingat, kesepakatan ini hanya kau dan aku yang tahu. Jangan sampai ada orang ketiga. Mari bekerja sama dengan sehat. Baik itu menjadi sekretaris atau kekasih pura-puraku. Kau cukup bergerak sesuai arahanku."

Eve pun mengangguk dengan senyuman yang ... entahlah. Di satu sisi, ia sebenarnya senang karena Erick mau menerima kehadirannya kembali.

***

Seiring berjalannya waktu, tak sadar hari natal sudah tiba. Hari di mana seluruh anggota keluarga akan berkumpul termasuk keluarga besar Loen. Seharusnya Anya bahagia bisa bertemu dengan keluarganya, tapi kenapa dari kemarin ia selalu merasa gelisah.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang