18. Deep Talk

2.7K 108 4
                                    

ʚ Happy reading ɞ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʚ Happy reading ɞ

⎯⎯  ୨✧୧⎯⎯

18. Deep Talk

"Sssttt..."

Tahu bahwa Anya pasti akan membentaknya mengenai hubungan mereka, Erick langsung membekap mulut Anya.

"Eehhmm!"

"Jangan bicara terlalu kencang, sayang. Kau boleh memarahiku asalkan dengan suara pelan. Kalau perlu bisik-bisik saja."

Anya semakin menatap tajam ke arah Erick karena tidak setuju akan hal itu. Di mana ada orang marah tapi bentakannya berupa bisik-bisik? Anya pun berusaha melepaskan tangan Erick tapi tidak bisa.

"Jangan berbicara terlalu keras jika tidak ingin bibirmu dicium. Aku sedang sakit, nanti kau juga tertular berkat ciuman itu."

Anya pun sekejap memejamkan mata dan mengangguk setuju.

"Kamarmu bukannya kedap suara, Uncle? Kenapa kita harus berbisik-bisik seperti ini? Apa jangan-jangan kau ingin melakukan sesuatu padaku, ya?" tuduh Anya dengan menyipitkan matanya sambil memeluk dirinya sendiri.

Erick pun hanya bisa tertawa rendah karena jadi teringat masa kecil Anya yang tidak ingin tubuh telanjangnya dilihat olehnya. Jika dulu dirinya bisa menyangkal bahwa tidak akan bernafsu, tapi sekarang tidak bisa.

"Akan kubuat kau menyerahkan diri suatu hari nanti," bisik Erick sensual membuat Anya bergidik ngeri.

"Uncle, kau berubah menjadi orang mesum."

"Jadi, kau ingin memarahiku karena hal apa?"

Seolah teringat, Anya pun memukul bahu Erick berkali-kali. Bahkan tidak sadar matanya mengeluarkan air karena terlalu kesal.

"Aw! Sakit sekali pukulanmu. Kau benar-benar marah ternyata." Erick menahan tangan Anya lalu menariknya karena ingin berpelukan.

"Dasar pemberi harapan palsu!" bentak Anya namun dengan suara lirih.

"Apa maksudmu?"

"Katanya mencintaiku tapi kau akan menikah, hiks."

"Apa? Siapa yang menyebarkan rumor tidak jelas itu?"

"Aku mendengar pembicaraan Mama dan Grandma. Mereka membicarakanmu tentang kau yang membawa Bibi Bella kemari."

"Oh ...." Erick hanya bisa tersenyum lalu menepuk-nepuk punggung Anya.

"Kau cemburu?"

Anya pun seketika menghentikan tangisannya karena terkejut dan mencoba berpikir.

"A-Aku hanya kesal karena kau berbohong."

"Kau tidak membalas cintaku? Jadi benar bahwa kau mencintai Zephyr, ya?"

"Tidak! Siapa yang mengatakan hal itu?"

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang