42. Camping

2.1K 96 5
                                    

ʚ Happy reading ɞ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʚ Happy reading ɞ

✧ ───── ୨✧୧ ───── ✧

42. Camping

Matheo sesekali menenggak vodka demi menghargai Erick yang mengajaknya untuk minum. Mereka berdua saat ini sedang berada di meja bar dapur rumah pribadi Erick.

"Bagaimana caranya agar Anya memilihku?" gumam Erick yang masih terdengar jelas oleh Mathro.

"Aku tidak tega menidurinya apalagi sampai menghamilinya." Erick menggoyang-goyangkan seloki sehingga vodka yang di dalamnya ikut bergoyang.

"Kenapa tidak Anda cuci otaknya lagi? Memanipulasinya."

"Lagi?" Erick melirik Matheo yang duduk di sampingnya. Ia berpikir keras maksud dari perkataan lelaki itu.

"Ah, dulu kondisi kami memang sangat mendukung. Jadi tanpa sadar aku memanipulasinya." Erick teringat kejadian di masa lalu saat adik Anya— Otis— meninggal dunia karena terjatuh dari tangga.

Fisik anak itu memang lemah, ia sering sakit-sakitan, jadi Ethan dan Olivia sangat memanjakannya. Maka dari itu Anya lebih dekat dengan Erick dan Zoya.

Erick saat itu memang mengakui kelalaiannya karena Otis saat itu menjadi tanggung jawabnya untuk menjaga anak itu saat Ethan dan Olivia keluar rumah sebentar. Tapi Anya yang saat itu benar-benar aktif, tak bisa dikendalikan oleh Erick. Gadis itu memaksa mengajak bermain Otis di dalam rumah yang besar itu hingga kecalakaan pun terjadi.

Tidak hanya Erick yang disalahkan, Anya pun saat itu ikut disalahkan. Selama hampir setengah tahun, interaksi Ethan, Olivia, Anya, dan Erick benar-benar dingin membuat Anya selalu menghabiskan waktu dengan Erick.

Anya benar-benar menempel pada Erick. Anak itu tidak mau ditinggalkan barang sedetik pun sehingga ketika Erick kuliah, berkencan, atau berkumpul bersama teman, ia pasti akan ikut membuat semua orang menyebut bahwa Anya adalah anak Erick.

Bahkan Erick pernah tidak tidur karena harus belajar dan mengerjakan tugas di tengah malam hingga pagi karena sehariannya harus menemani Anya bermain. Jangan lupakan bahwa ia mampu tidak tidur beberapa hari karena memakan zat terlarang demi bisa menemani Anya dan memenuhi ekspetasi Allen.

Tampilan yang kacau pasti menarik perhatian Allen yang berpengalaman. Erick dihajar habis-habisan karena dirinya sudah menggunakan zat telarang tapi hasil prestasinya tidak meningkat. Ia kira Allen marah karena zat telarang tersebut.

Dari situlah Anya dan Erick mulai saling membutuhkan dan menyemangati. Tidak sadar mereka berdua membuat ketergantungan satu sama lain. Anya menganggap Erick sebagai cahaya, begitu juga sebaliknya.

"Aku ingin membuat Anya membenci keluarganya, dan beralih menjadi memilihku. Setelah itu aku akan membawa dia kabur."

Matheo hanya diam. Bagaimana pun keputusan Erick, ia hanya bisa mendukung.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang