4. I Want to Touch It

9K 229 3
                                    

Ngeliat kalian yg gak antusias nge-vote, sebenarnya jadi ngefek ke aku yang jadi males.
Aku tau kalian baca, tapi kalian malah jadi silent riders :)

Cuman pencet tombol bintang, lho. Mau kalian baca lagi off/on juga tetep pencet ya. Nanti juga pas kalian on bintangnya otomatis ke kirim kok.

 Nanti juga pas kalian on bintangnya otomatis ke kirim kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʚ Happy reading ɞ

⎯⎯  ୨✧୧⎯⎯

4. I Want to Touch It

Drrtt Drrtt Drrtt

Nada dering ponsel Erick berbunyi, menandakan seseorang mencoba menghubunginya.

"Turun. Aku harus mengangkat telepon."

Bella berdecak kesal lalu terpaksa turun dari pangkuan pria pujaan hatinya. Sedangkan Erick yang masih menetralkan napasnya yang terengah-engah, terkejut mendapati siapa yang berusaha menghubunginya.

"Anya-ku," gumam Erick sambil menekan tombol hijau, menerima panggilan tersebut.

"Ada apa, Anya?"

"Uncle, kau lupa jam pulangku, ya?"

Erick terkejut setelah melihat waktu di jam tangannya yang menunjukan pukul setengah dua siang.

"Astaga! Maaf, sayang, pekerjaanku tadi sangat— ouh!" Erick kelepasan mengeluarkan desahannya karena merasakan nikmat di kejantanannya.

Ya, Bella berusaha kembali memasukan kejantanan Erick ke dalam miliknya dengan posisi membelakangi pria itu kali ini.

"Kenapa, Uncle?"

"Anya..." desah Erick.

Karena rasa nikmat di kejantanannya dan suara Anya yang terus memanggilnya di telepon membuat Erick membayangkan sedang bersetubuh dengan Anya.

"Uncle, kau sakit, ya?"

"T-Tidak. Aku akan segera... menjemputmu, Anya. Tunggu, ya," ucap Erick dengan tercekat karena berusaha menahan desahannya. Setelah, sambungan terputus, ia mendorong tubuh seksi Bella lumayan kasar hingga membuat tubuh wanita itu tersungkur.

"Sialan," umpat wanita itu.

"Kau memang tidak ada puasnya, Bella," gerutu Erick.

"Begitu pula denganmu, Erick. Bukankah kita pasangan serasi?"

"Aku akan menjemput Anya."

Sekali lagi Erick mendorong tubuh Bella yang menghalangi jalannya. Namun wanita itu mencuri kesempatan untuk memberikan ciuman selamat tinggal di bibir Erick.

"Bye, Erick! Semoga keponakanmu menerima perasaanmu," ejek Bella sambil melambaikan tangannya dengan genit.

***

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang