SELAMAT PAGI!
Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕
Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen
SELAMAT MEMBACA!
•
•
♥️Happy Reading♥️¥¥¥¥¥
Kini ketiganya sudah sampai di UKS, UKS terlihat sepi entah kemana petugas PMR ataupun dokter yang biasanya ada disana.
Dengan lembut Oliv menuntun dan mendudukkan Alexa diatas banker UKS, membuat Alexa memutar matanya malas. kan yang sakit pipinya kenapa mereka berdua memperlakukannya seperti orang yang habis koma beberapa tahun batinnya kesal.
"Bentar gue ambil air sama kain dulu" ucap Oliv sibuk mencari kain dan air yang akan digunakan untuk mengompres pipi sahabatnya.
Beberapa saat kemudian, ia sudah kembali dengan alat yang dibutuhkan, gadis bernama tag Oliv itu lalu mendudukkan dirinya disisi banker Alexa dan dengan telaten ia mengompres sisi wajah Alexa yang terkena tamparan.
Sensasi dingin yang menyentuh pipinya membuat Alexa mendesis lirih, setelah selesai Oliv meletakkan kompresnya diatas nakas lalu menatap Alexa khawatir.
"Hah" kelaan nafas terdengar, Oliv menatap Alexa dengan tatapan kesal.
"Udah gue bilang kan, Revaldo itu nggak baik buat Lo. Buktinya cuma gara-gara cewek hama itu Lo sampai ditampar kan" nasihatnya sambil mengacak rambut frustasi. bagaimana tidak sahabatnya itu sudah butlol alias bucin tolol dengan cara mengejar-ngejar Revaldo seperti orang gila bahkan melakukan hal nekat hanya karena ingin menarik perhatian pemuda itu, tak perduli seberapa sering dia diperlakukan kasar oleh Revaldo.
Alexa menatap kedua gadis itu secara bergantian, masih belum mengerti dengan apa yang ia alami saat ini.
"Kalian berdua siapa?" Akhirnya pertanyaan itu terucap setelah sekian lama mendengar salah satu dari gadis itu mengoceh panjang lebar menasihatinya, tak memberikan kesempatan untuk dirinya bertanya.
"Nggak usah akting deh mar" ucap Oliv sambil memutar matanya malas
"Iya segala pura-pura amnesia lagi, nggak lucu tau" sahut gadis satunya lagi, Dengan nama tag Sofya.
Sementara itu, Alexa semakin bingung. Hey ia tidak sedang berakting tau, tidak juga amnesia karena ia masih mengingat jelas apa yang sebelumnya terjadi dengannya.
"Gue beneran nggak tahu kalian siapa" ucap Alexa datar, ia sedikit kesal karena kedua gadis itu tidak mempercayainya dan menuduhnya sedang berakting atau amnesia.
Kedua gadis itu saling bertatapan, lalu tertawa keras seolah mereka barusaja mendengar hal yang sangat lucu, "hahahaha Marella Marella Lo tu nggak bakat akting" ucap Oliv sambil memegang perutnya yang sakit akibat tertawa.
Sementara itu Sofya mengangguk menyetujui.
Alexa yang melihat itu memutar matanya malas, "terserah" balasnya mengendikkan bahunya acuh.
"Ehem" Oliv berdehem pelan, lalu memajukan tubuhnya menatap wajah Alexa dengan serius.
"Lo beneran nggak inget kita?" Tanyanya yang langsung dibalas anggukan malas oleh Alexa.
Brak!
Tiba-tiba Oliv mengebrak banker disampingnya membuat mereka yang ada disana terlonjak kaget sambil memegang dadanya terkejut.
"Kaget bangsat!" Umpat Alexa kesal, sementara Oliv dan Sofya mendelik matanya.
"Heh!" Sentak kedua gadis itu secara bersamaan.
Alexa melihat kedua gadis itu secara bergantian dengan tatapan aneh, "ni dua orang kenapa sih aneh banget?" Batinnya malas.
"Ehem, gue tanya sekali lagi Lo beneran nggak inget kita?" Tanya Oliv memastikan, yang lagi-lagi dibalas anggukan malas oleh Alexa.
"YA AMPUN, LO KOK BISA LUPA SIH? REVALDO APAIN LO HAH? DIA JEDOTIN PALA LO DI TEMBOK!?" tanya Oliv syok, dengan cepat ia meraih kepala Alexa memastikan jikalau ada luka atau darah yang ada disana. Namun nihil setelah ia mengecek setiap sisi kepala sahabatnya namun ia tak melihat apa yang ia cari. jangankan darah, benjol saja tidak ada.
Kerutan nampak di dahinya, "loh kok nggak ada darah atau benjol sih?" Tanyanya bingung sambil menggaruk pelipisnya.
Alexa yang diperlakukan seperti itu langsung mengambil jarak, selain kesal ia juga tidak suka jika disentuh orang asing sembarangan apalagi kepala. Catat itu!
"Lo nggak tau nama Lo siapa?" Tanya gadis satunya yang terlihat sedikit dingin dan tidak banyak bicara, berbeda dengan yang satunya.
"Nama gue Alexa" ucap Alexa singkat.
Kedua gadis itu kembali saling tatap membuat Alexa yang melihatnya takut, siapa tahu mereka belok kan? Secara sedari tadi mereka saling tatap satu sama lain. Apa sedang berkomunikasi lewat tatapan mata? Pikir Alexa lali mengendikkan bahunya acuh.
"Nama Lo itu Marella ya, catat m.a.r.e.l.l.a Marella Queensa Mahardika faham!" Ucap Oliv geram.
"Sejak kapan nama gue Marella? dari lahir nama gue itu Alexa" balas Alexa sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
"Emangnya kalian siapa sih?" Tanyanya penasaran karena sedari tadi mereka tidak memperkenalkan dirinya.
"Oke oke! Nama gue Olivia Angelica" ucap Oliv kesal
"Kalau gue Sofya Bintang Rayna"
Olivia Angelica
Sofya Bintang Rayna
Ia tidak asing dengan nama itu, tapi pertanyaannya dimana?. Alexa berpikir keras. Tiba-tiba ingatannya tertuju pada sebuah buku bersampul usang misterius yang sempat ia baca, novel berjudul "Daisy", di novel itu terdapat nama tokoh yang disebutkan kedua gadis itu. Marella Queensa Mahardika sang antagonis novel, memiliki dua sahabat bernama Oliv dan Sofya?.
Seketika mata Alexa terbelalak, satu kata yang terbesit di pikiran yaitu transmigrasi. pemikiran yang konyol, menurutnya cerita seperti itu hanya ada dinovel fantasi dan tak mungkin terjadi, tapi bagaimana menjelaskan semua kejadian yang ia alami saat ini?.
Lama memikirkan hal tidak masuk akal, sebuah ingatan asing tiba-tiba muncul seperti kaset rusak. Kepalanya seperti ditimpa berton-ton batu besar, ia menjambak rambutnya ketika ingatan itu terus berputar membuat kepalanya sakit tiada tara.
"ARGHHHH!"
Oliv dan Sofya yang melihat itu dibuat panik apalagi melihat wajah Alexa terlihat pucat seperti tidak ada aliran darah.
"Marella Lo kenapa? Jangan buat kita panik!" Tanya Oliv sambil berusaha melepaskan tangan Alexa agar tidak semakin menjambak rambutnya sendiri.
Akibat rasa sakit itu. telinga Alexa berdengung, matanya memburam. Sebelum akhirnya ia pun kehilangan kesadarannya
______________________________________
TBC
Up lagi nih....
Semangat puasanya
Next?
#Tolong vote ya
#Tandai cerita atau bagian yang terdapat typo
#Terimakasih~11 April 2023~
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is the Antagonist?
Fantasía[𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚] [𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭-𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐨𝐫] [𝐓𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐚𝐝𝐞𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 �...