SELAMAT MALAM!
Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕
Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen
SELAMAT MEMBACA!
•
•
♥️Happy Reading♥️¥¥¥¥¥
Vino menatap satu per satu temannya yang sudah datang ada Bagas dan juga dewa yang sedang sibuk dengan ponselnya masing-masing, mereka kini menunggu Revaldo karena sampai sekarang pemuda itu belum menampakkan batang hidungnya padahal gerbang sebentar lagi akan ditutup.
"Si Revaldo masuk nggak sih?" Gerutu vino yang sudah lelah berdiri lalu memilih untuk duduk di motornya sembari menunggu sang sahabat.
"Oh ya si Vera gimana ya keadaannya, kita belum sempat jenguk lagi" Bagas mengantongi ponselnya dan beralih fokus kearah vino.
"Kata Revaldo dia masih di perjalanan berangkat sama Vera juga" balas Bagas menimpali.
"Loh bukannya Vera masih dirumah sakit ya?" Tanya Vino bingung tidak mungkin kan dengan kondisi Vera yang habis kecelakaan gadis itu langsung berangkat sekolah.
Bagas menganggukkan kepalanya, "iya, katanya dia udah mendingan terus mau sekolah, tadi Revaldo juga sempat nolak tapi veranya kekeh pengen ikut"
Suara deru motor mengalihkan atensi mereka, Revaldo datang dengan membonceng Vera. Pemuda itu memarkirkan motornya tepat disebelah motor dewa, lalu mengulurkan tangannya untuk membantu gadisnya turun dari motor.
"Pelan pelan" peringat Revaldo dengan penuh perhatian.
Vera tersenyum, tangannya melepas helm dan menyerahkannya kepada pemuda itu, "makasih kak" ucapnya lembut dengan senyum manis yang tak luntur dari bibirnya.
"Vera gimana keadaan Lo?" Vino melangkah lebih dekat kearah Vera diikuti oleh Bagas, keduanya terlihat khawatir dengan kondisi gadis itu apalagi melihat perban yang masih melilit rapi dikepalanya.
Awalnya Vera terdiam sambil meneliti wajah kedua pemuda didepannya, usapan pelan dikepalanya membuatnya menoleh yang ternyata pelakunya adalah Revaldo, "Vera sedikit lupa ingatan" ucapnya memberitahu kedua temannya, yang tentu membuat keduanya terkejut.
"Ya ampun kita turut sedih ya ver" keduanya tak menyangka bahwa kecelakaan itu dapat mempengaruhi ingatan vera, mereka turut sedih dan prihatin kenapa seakan-akan kemalangan selalu terjadi berturut-turut pada gadis itu?.
"A-aku nggakpapa kok kata dokter aku cuma hilang ingatan sementara" ucap Vera menyadarkan mereka dari pikirannya.
Vino mengangguk, "oke kalo gitu kita harus perkenalan ulang, gue Elvino Bagaskara panggil aja vino" ucap vino memperkenalkan diri yang disambut baik oleh Vera.
"Gue Bagas Adijaya panggil bagas" ucap Bagas.
Pandangan Vera tertuju pada seorang pemuda yang masih terlihat acuh tak acuh pada sekitar, vino yang faham arah tatapan itu membuka suara, "nah kalo itu Dewa putra Danendra panggilannya dewa" ucapnya memperkenalkan dewa.
Vera mengangguk lalu tersenyum manis, "salam kenal, semoga ingatanku cepat pulih ya biar aku bisa ingat sama kalian" ucapnya ceria.
Perbincangan mereka terhenti saat sebuah mobil memasuki kawasan sekolah, dan tak lama memperlihatkan tiga gadis cantik primadona SMA pelita harapan.
Semua mata tertuju pada ketiganya dengan tatapan berbeda-beda, termasuk Vera yang memperhatikan mereka dengan ekspresi bingung.
"Lo pasti bingung, yang disamping kanan itu Oliv, yang disamping kini sofya nah kalo yang tengah itu marella" ucap Bagas menjelaskan kepada Vera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is the Antagonist?
Fantasy[𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚] [𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭-𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐨𝐫] [𝐓𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐚𝐝𝐞𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 �...