SELAMAT SORE!
Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕
Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen
SELAMAT MEMBACA!
•
•
♥️Happy Reading♥️¥¥¥¥¥
Brak!
Karena tak terlalu memperhatikan jalan Marella menabrak tubuh seseorang hingga membuat cokelat ditangannya terjatuh.
"Sorry gue nggak sengaja" ucap Marella merasa bersalah karena telah menabrak orang itu.
Karena tidak ada tanggapan, Marella mengangkat kepalanya perlahan dapat ia lihat seorang pemuda yang juga tengah memperhatikan dirinya.
Cukup lama mereka terdiam, Marella mengerjap pelan lalu berdehem untuk menyadarkan pemuda itu dari lamunannya. "Ehem" Marella akui pemuda didepannya itu memiliki wajah yang cukup tampan dari kebanyakan orang, namun menurutnya ketampanan pemuda itu tidaklah cukup untuk membuat Marella berdecak kagum melihatnya. Jika dipikir-pikir sosok tokoh yang paling sempurna dimiliki oleh salah satu most wanted disekolah yaitu dewa seolah sang pencipta sedang dalam suasana gembira ketika menciptakan pahatan wajahnya. Marella menggelengkan kepalanya pelan, kenapa ia malah membanding-bandingkan dewa dengan pemuda itu pikirnya aneh.
Sementara itu pemuda yang barusaja ditabrak oleh Marella juga terdiam membeku dalam hati ia terpana ketika melihat wajah gadis yang ada didepannya. Tapi ketika mendengar deheman dari Marella dia kembali pada kesadarannya namun memilih untuk diam.
"Sekali lagi maaf gue nggak sengaja" ucap Marella lagi, tanpa mendengar Jawaban dari pemuda itu Marella langsung pergi begitu saja sambil membawa belanjaannya menuju kasir. Meninggalkan sang pemuda yang menatap punggung Marella dengan tatapan lekat.
Puk!
"Heh yo Lo ngapain malah bengong disini, udah nemu apa yang bakal Lo beli?" Pemuda dengan rambut berwarna pirang menepuk pundak pemuda yang bernama Leo membuat Leo menolehkan kepalanya.
"Belum" jawab Leo
"Ya Lo ngapain malah disini, Lo lagi liat apaan sih?" Tanya Gusti dengan penasaran menyembulkan kepalanya berusaha melihat hal apa yang berhasil menyita perhatian sahabatnya.
"Siapa tu cewek, cantik juga" Gusti kembali bertanya namun hanya dibalas gendikan bahu oleh Leo.
"CK kebiasaan deh ditinggal Mulu" ucap Gusti sambil mendelikkan matanya kesal.
♡♡♥️♡♡
Tujuan Marella sekarang adalah pulang, dengan menenteng plastik yang berisi minuman dan cokelat miliknya ia kembali berjalan menyusuri trotoar untuk sampai di mansion. Walaupun jarak minimarket dengan mansion terbilang cukup dekat Jalan menuju mansion juga mengharuskannya melalui tempat yang sedikit sepi. Ia menghentikan langkahnya, ketika sayap-sayap mendengar suara perkelahian. Menolehkan kepalanya ke kanan kiri ia memutuskan untuk berjalan perlahan menuju asal suara tersebut.
Ia menghentikan langkahnya ketika melihat sebuah perkelahian yang terjadi tepat di tengah jalan.
Perkelahian antara pria berjas dengan beberapa pria berpakaian hitam. Walaupun kalah jumlah, kemampuan bela diri dari pria berjas itu patut diacungi jempol karena dalam waktu beberapa menit pria itu dapat menumbangkan beberapa orang sekaligus.
Ia tak ingin ikut campur dalam perkelahian mereka. Karena ia juga tak tau masalah apa yang terjadi diantara mereka, ia tak ingin repot-repot membantu yang berakhir menyeretnya kedalam sebuah masalah. Dapat ia lihat pria berjas itu sesekali akan menggelengkan kepalanya seperti berusaha mempertahankan kesadarannya. Namun niatnya yang hanya ingin menonton harus sirna ketika melihat salah seorang pria berpakaian hitam mengeluarkan sebuah pisau dari saku celananya, berniat menikam pria berjas itu dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is the Antagonist?
Fantasía[𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚] [𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭-𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐨𝐫] [𝐓𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐚𝐝𝐞𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 �...