SELAMAT SORE!
Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕
Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen
SELAMAT MEMBACA!
•
•
♥️Happy Reading♥️¥¥¥¥¥
Marella sampai dikamar langsung menuju kamar mandi, Dia berkeringat dan butuh untuk membersihkan diri. Sebelum itu ia mengisi bathtub dengan air hangat dan sabun hingga bathtub penuh busa dengan wangi aroma lavender yang menguar memenuhi ruangan.
Dirasa sudah siap, ia lalu menanggalkan pakaiannya. Melangkahkan kakinya memasuki bathtub dan perlahan merendam tubuhnya didalamnya."Hah~" helaan nafas lega terdengar saat tubuhnya terendam sempurna pada air hangat mengantarkan rasa rileks pada tubuhnya yang penat, matanya pun mulai terpejam tak terasa menghantarkannya untuk memasuki alam mimpi.
Ruangan serba putih tanpa ujung yang ia lihat, mencoba berjalan kesana-kemari pun percuma seolah tempat itu adalah ruangan hampa dan kosong tanpa celah.
Ditengah rasa bingung yang melanda, secercah titik terlihat semakin lama semakin membesar dan menarik tubuh Marella kedalamnya, tanpa sedikitpun memberikan kesempatan untuk dirinya berbicara.
Ruangan pun berganti, jika sebelumnya ia berada diruangan serba putih, maka sekarang ruangan yang gelap gulita tanpa ada dititikpun cahaya.
"Sebenarnya ini dimana?" Tanyanya kepada dirinya sendiri.
"Berhati-hatilah karena sebentar lagi semua masalahmu akan segera dimulai" suara misterius itu tiba-tiba terdengar membuat Marella menolehkan kepalanya ke sekeliling, berusaha mencari asal datangnya suara tersebut. Tapi nihil karena yang kembali ia dapatkan adalah kegelapan dan kesunyian.
"Lo siapa!?" Tanya Marella sambil berteriak berusaha mencari jawaban atas keterbingungannya.
"Lo..... Arghhh" belum sempat kembali membuka suaranya, tiba-tiba jiwanya terasa tertarik lalu menghantam permukaan air yang dalam.
Byurrr
Uhuk uhuk
Marella seketika membuka mata dan terbatuk hebat saat sebagian air memasuki pernapasannya, mengusap wajahnya dengan kasar ia langsung menegakkan tubuhnya dan beranjak dari bathtub ketika merasakan air yang ada didalamnya mulai mendingin, "Sudah berapa lama gue disana" batinnya bertanya-tanya, lalu mengambil bathrobe untuk membalut tubuh polosnya.
Marella keluar kamar mandi, pandangannya langsung jatuh kepada jam digital diatas nakas. Seketika dahinya mengkerut saat Jam menunjukkan pukul 19:25 itu tandanya ia sudah mandi hampir empat jam lamanya. Padahal ia yakin kalau ia hanya mandi sebentar, atau karena mimpi itu yang mempengaruhi waktu? Batinnya bertanya-tanya.
Setelah Menganti bajunya dengan baju santai ia berjalan menuju meja belajar, membuka salah satu laci dan mengambil buku diary miliknya. Ia mulai menggerakkan Bolpoin diatas kertas menciptakan sebuah tulisan rapi nan indah.
-pertama dunia ini ternyata adalah cermin waktu yang artinya semua yang ada disini benar-benar nyata dan tugasnya sekarang harus menulis takdirnya sendiri.
-kedua dalam mimpi beberapa menit yang lalu suara misterius memberitahunya bahwa masalah akan segera dimulai, masalah apa itu ia pun tak tau karena sekarang ia tak bisa berpatokan kepada alur novel seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is the Antagonist?
Fantasy[𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚] [𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭-𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐨𝐫] [𝐓𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐚𝐝𝐞𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 �...