Chapter 45

21.9K 1K 52
                                    

SELAMAT SORE !

Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen

SELAMAT MEMBACA!


♥️Happy Reading♥️

¥¥¥¥¥

Tit tit tit

Suara detektor jantung yang terpasang pada tubuh pasien terdengar memenuhi sebuah ruangan serba putih. Seorang gadis telah terlelap hampir 3 bulan ini, seakan gadis itu enggan membuka mata memperlihatkan netra indahnya. Beberapa alat penunjang hidup terpasang pada tubuhnya yang sekarang terlihat kurus dan pucat dengan nafas yang nyaris tak ada.

"Non Alexa kapan akan bangun, bibik kangen non" ucap lirih wanita yang diperkirakan berusia 40 tahun, dia memandang sedih tubuh sang nona yang semakin kurus setiap waktunya.

Bik Inah mengusap air matanya yang mengalir membasahi pipinya tanpa henti, didalam matanya terpancar harapan agar sang nona segera membuka mata.

Tak jauh dari sana, seorang gadis tersentak ketika pertama membuka mata ia berada ditempat asing dengan bau obat-obatan. Gadis itu bingung mengedarkan pandangannya lalu bernafas lega saat ia sudah tau dirinya berada dimana.

Pandangannya jatuh pada seorang wanita yang tengah duduk membelakanginya apalagi postur tubuhnya nampak familiar baginya, "itu bik Inah?" Tanyanya sambil terus memperhatikan punggung wanita itu dengan seksama, namun ia segera menggelengkan kepalanya tidak mungkin kan itu bik Inah? Batinnya menyangkal pemikirannya yang tak masuk akal.

Karena rasa penasaran gadis itu perlahan berjalan menghampiri wanita tersebut. Namun sebuah suara pintu terbuka berhasil menghentikan langkahnya.

Cklek

Deg

Bagaimana bisa pemuda itu ada disini, dan untuk apa juga dia kemari. Berbagai macam pertanyaan mulai bermunculan di dalam kepalanya, matanya dengan awas memindai pergerakan pemuda itu yang semakin mendekat.

"LO NGAPAIN DI......"

Lagi-lagi dia dibuat tercengang ketika pemuda itu melewatinya begitu saja, hei apakah dia tidak melihat kehadirannya disini? Batinnya berteriak kesal, ingin sekali ia memberikan pukulan mematikan pada wajah menyebalkan pemuda itu lalu menebas kepalanya dan memberikannya pada binatang buas.

"Eh den Devan, mau menjenguk non Alexa ya?" Tanya bik Inah dengan nada ramah.

"Bik kenapa dia ada disini, dan apa maksudnya menjenguk diriku?. Hei!" Gadis yang tak lain adalah Alexa ah maksudnya jiwa Alexa itu bertanya dengan nada tinggi namun lagi-lagi mereka seolah tak mendengarnya.

"Hallo? Bik? Bik Inah?" Alexa melambaikan tangannya tepat didepan wajah bik Inah yang masih mempertahankan senyum ramahnya kepada musuhnya yaitu Devan.

"Sebenarnya ini semua apa?" Batin Alexa bingung, disini tidak ada yang berhasil menjawab rasa bingungnya, diruangan itu hanya ada mereka tapi hah sudahlah....

"Iya bik gimana keadaan dia?" Tanya Devan yang berhasil membuat Alexa mengangga tak percaya, hei kenapa dengan pemuda itu apakah sudah gila dengan menanyakan keadaan musuhnya sendiri.

Bik Inah menundukkan kepalanya dengan sedih, "keadaan non Alexa masih sama seperti sebelumnya, bahkan tidak ada perubahan den... Bibik hanya takut jika non Alexa nggak akan selamat" Ucapnya panjang lebar.

Who is the Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang